Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami, 7 Etika Dasar Saat Ucapkan Rasa Dukacita via Media Sosial

Kompas.com - 10/05/2021, 14:34 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Cukup sampaikan ungkapan dukacita tanpa menambah informasi yang tidak dibutuhkan.

  • Pilih cara terbaik 

Pertimbangan kedekatan hubungan dan bagaimana kabar tersebut akan direspons ketika ingin mengunggahnya di medsos.

Kerabat yang ditinggalkan akan jarang sekali memantau media sosial, sehingga ucapan belasungkawa di Instagram atau Twitter sebenarnya tidak efektif.

Kiriman bunga, pesan langsung via Whats App atau jalur komunikasi pribadi lainnya atau telepon adalah alternatif yang lebih baik untuk menyampaikan niat baik kita.

Baca juga: 6 Cara Menghadapi Body Shaming di Media Sosial

Perhatikan pula untuk menelepon ketika pemakaman sudah selesai dilakukan, dan keadaan sudah mereda.

  • Jangan kepo

Rasa keingintahuan adalah hal yang wajar, khususnya ketika merespons kabar soal kematian tak terduga atau mendadak.

Namun tahan jari kita untuk tidak menanyakannya lewat platfrom medsos.

Kebutuhan keluarga akan privasi lebih penting daripada rasa ingin tahu.

Jika dirasa perlu, keluarga yang akan membagikannya secara langsung atau di media sosial tanpa perlu kita ulik lebih jauh.

  • Tulis komentar dengan bijak

Pilihlah kalimat yang ingin ditulis dengan bijak dalam setiap unggahan mengenai kabar duka cita.

Seringkali kita tidak tahu kalimat terbaik apa yang bisa dikeluarkan saat momen kematian, namun jangan asal berkata-kata.

Baca juga: Mudahnya Mengakali Batasan Umur di Media Sosial

Bersikaplah bijak dan berempati dengan keluarga yang ditinggalkan. Dukungan dan doa akan menjadi pilihan lebih baik untuk menunjukkan simpati.

  • Hindari terlalu banyak "personal detail"

Hal ini berlaku jika kita mengetahui lebih banyak detail soal kejadian duka ini. Tindakan kita bisa melanggar privasi keluarga dan menyakitkan.

Batasi informasi yang kita sampaikan secara online baik di kolom komentar, konten pribadi, maupun perbicangan di grup chat.

Pihak keluarga mendiang adalah satu-satunya yang berhak menyampaikan informasi apa pun, dan bukan kita.

  • Jangan "tag" akun orang yang meninggal

Ketika seseorang wafat, akun media sosialnya tidak secara otomatis menghilang dari internet. Hal ini sering dimanfaatkan secara salah untuk mengenang seseorang.

Baca juga: 5 Tanda Kita Butuh Jeda Media Sosial

Tagging akun orang yang sudah meninggal, apalagi secara terus menerus, bisa memicu kenangan menyedihkan bagi pasangan atau keluarganya.

Perilaku ini juga cenderung tidak menghormai privasi mendiang.

Hindari terlalu sering menandai mendiang dalam unggahan kita, bila perlu tidak usah melakukannya sama sekali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com