Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Meningkatkan Rasa Bahagia dengan Penataan Rumah

Kompas.com - 11/05/2021, 08:29 WIB
Intan Pitaloka,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Vogue

KOMPAS.com - Sebelum pandemi melanda, mungkin kita tak pernah membayangkan bisa menghabiskan waktu hanya di rumah saja dari pagi hingga ke malam.

Nyatanya rumah kini menjadi tempat untuk bekerja, berolahraga, sekolah, dan banyak hal yang awalnya tidak mungkin menjadi mungkin.

Pada awal abad ke-20, Carl Jung, ahli teori dan psikiater Swiss mengatakan bahwa rumah sangat simbolis dan signifikan secara psikologis. Lebih dari sekadar tempat berlindung, rumah adalah refleksi diri dan identitas kita.

Bagaimana kita menata dan menerapkan pembagian ruang di rumah terkait erat dengan narasi batin dan keadaan mental pikiran kita.

Baca juga: Tips Membuat Betah di Rumah walau Hidup Sendirian

Banyak penelitian modern mendukung gagasan ini, meletakkan dasar psikologi lingkungan, atau studi tentang bagaimana lingkungan yang kita rawat memengaruhi suasana hati dan perilaku kita.

Bahkan, segala sesuatu mulai dari cara mengatur sofa hingga seberapa banyak sinar matahari masuk kamar dapat berdampak pada kesehatan emosional dan fisik kita.

“Bagaimana rumah diatur, didekorasi, dan dilengkapi furnitur dapat dikurasi untuk membangkitkan beragam perasaan yang berfungsi sebagai bentuk regulasi emosional," kata Lindsay T. Graham, PhD, seorang spesialis penelitian di Pusat Lingkungan Buatan di Universitas California di Berkeley, CA.

Berikut ini adalah 8 solusi yang didukung penelitian untuk meningkatkan kesehatan dan kebahagiaan, serta mengubah rumah menjadi sebuah sanctuary.

Baca juga: Era Digital, Inilah Jenis Pekerjaan yang Bisa Dijalani dari Rumah

1. Melihat kondisi rumah dan memperbaikinya

Lihat ke sekeliling rumah kita, lihat apakah ada yang rusak dan harus diperbaiki atau ganti, apakah dekorasinya sudah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Darby Saxbe Ph.D, peneliti di University of California-Los Angeles, mereka yang menganggap kondisi rumahnya kacau, kemungkinan besar memiliki pemulihan kortisol (hormon setres) yang lebih lemah.

Sebaliknya, orang yang menilai rumahnya nyaman dan teratur, cenderung akan lebih santai.

.REPRO BIDIK LAYAR VIA PINKVILLA .

2. Mengontrol kekacauan

"Melihat tumpukan barang di mana-mana akan merangsang otak kita, membuatnya bekerja lebih keras dan menguras sumber daya pada diri kita," kata Darby Saxbe.

Ia mengungkapkan bahwa kekacauan adalah isyarat visual yang bisa mengingkatkan kita pada tugas yang harus dilakukan, sehingga membebani sistem respons stres kita. 

Untuk itu, kita perlu mengontrol kekacauan yang ada di rumah dengan mulai membereskan dan tidak menumpuk beberapa pekerjaan rumah lainnya.

Tak ada salahnya "menyembunyikan" hal-hal kecil yang bisa berantakan dalam laci atau kotak penyimpanan di rumah.

Baca juga: 5 Cara Ciptakan Lebih Banyak Ruang Penyimpanan di Rumah

3. Pilih warna yang cocok

Terapi warna (atau chromotherapy) telah lama dipraktikkan sebagai bentuk penyembuhan holistik, berfokus pada bagaimana spektrum cahaya dan warna memengaruhi suasana hati dan energi.

Memang, ini bukan ilmu pasti karena persepsi warna sering kali dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu dan referensi budaya.

Beberapa warna memiliki arti tersendiri, misalnya warna biru dan hijau bisa membuat kita lebih rileks. 

Baca juga: 5 Pilihan Warna Cat Kamar Tidur yang Bikin Bahagia dan Bersemangat

Ilustrasi ruang kerja di rumah. UNSPLASH/COLLOV HOME DESIGN Ilustrasi ruang kerja di rumah.

 

4. Mengatur tata letak furnitur

Letak furnitur atau barang-barang yang ada di rumah, ternyata juga dapat memengaruhi bagaimana pemiliknya bersosialisasi.

Peneliti menunjukkan bagaimana kursi di teras dapat memfasilitasi "ekspresi emosional" (atau dikenal sebagai obrolan) dengan menatanya menjadi konfigurasi bentuk-L , di mana dua orang saling berhadapan dengan kondisi bersandar nyaman.

Baca juga: Rumah Mungil Juga Bisa Wujudkan Interior Impian

5. Atur pencahayaan

"Pencahayaan yang dapat disesuaikan penting untuk rumah yang bahagia," kata Gelfand, dekorator interior.

Penelitian menunjukkan bahwa ruangan dengan terlalu banyak paparan sinar matahari sebenarnya membuat stres pekerja kantoran, yang kini bisa juga terjadi bagi yang menjalankan Work From Home (WFH).

Untuk mengatasi hal ini, pasanglah tirai untuk mencegah cahaya matahari terlalu menyilaukan ruangan yang ada di rumah.

Baca juga: Tips Memilih Pencahayaan untuk Setiap Ruangan di Rumah

6. Pasang karpet

Dalam sebuah penelitian kecil, para peneliti di Jepang mengukur gelombang otak subjek dan menemukan bahwa mereka yang berjalan di atas karpet versus kayu mengalami gelombang alfa yang lebih tenang, yang menunjukkan bahwa karpet dapat mengurangi stres.

Selain itu, karpet juga mampu menyerap kebisingan dari cara kita berjalan, sehingga suasana rumah bisa lebih tenang.

Graham mengungkap bahwa orang ekstrovert lebih akan terstimulasi dan terganggu oleh kebisingan, sampai pada titik itu menjadi mengganggu produktivitasnya, dibandingkan dengan introvert yang dapat menangani hal tersebut.

Baca juga: Cara Menghilangkan Bau Urine Anjing yang Menempel di Karpet

7. Menciptakan suasana alam pada rumah

Secara khusus, menghirup phytoncides atau minyak aromatik yang dilepaskan oleh pohon, dapat membantu kekebalan tubuh dan mengurangi kecemasan. Letakkan pot tanaman di sudut rumah untuk memberi kesan asri.

Tak hanya aroma khusus yang dihadirkan dalam parfum ruangan di rumah kita, namun perpaduan dari furnitur kita yang terbuat dari kayu, juga menjadi salah satu alternatif.

Baca juga: Unik! 6 Pilihan Hampers Tanaman untuk Lebaran

8. Memaklumi ketidaksempurnaan

Setelah semua dilakukan, kita tetap perlu untuk menerima ketidaksempurnaan yang ada pada rumah. 

Tidak apa jika penataan, besar ruangan, atau apa pun itu tidak sesuai dengan foto-foto inspirasi rumah di internet yang telah kita lihat.

Ingatlah bahwa rumah yang menyegarkan dan menyembuhkan ditentukan oleh perasaan kita saat tinggal di dalamnya.

Baca juga: Membersihkan Rumah Lebih Efisien dan Tak Mudah Berantakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Vogue
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com