"Saya kan desainer, arsitek juga. Kalau saya imbau cuma beli produk kan biasa. Saya tawarkan kepada mereka, kalau mau saya ikut mendesain, ikut mikir."
"Karena desain itu terapi buat saya. Dari situ tim mengumpulkan 21 brand. Ternyata macam-macam dari jaket, sepatu, helm, cincin, batik, hingga alat makan," tutur Emil.
Emil meluangkan waktu untuk ikut mendesain 21 produk, dan berdiskusi bersama pemilik brand lokal untuk melahirkan produk berkualitas.
"Dan saya seneng banget. Walaupun prosesnya lama karena saya juga sebagai Gubernur punya agenda sibuk banget. Tapi semua indah pada waktunya."
"Saya mewakafkan daya imajinasi saya dikombinasi menjadi upaya menolong brand lokal," tutur Emil.
Terjun langsung dalam proses desain, kata Emil, juga sebagai bentuk keseriusannya dalam mengangkat produk lokal. Artinya, sambung Emil, gerakan ini tak hanya gimmick.
Baca juga: Saat Ridwan Kamil Memeluk Si Cinta yang Dinyatakan Sembuh dari Covid-19
"Saya kan bukan lembaga pemodal. Saya ingin brand ini sustain jangan gimmick di awal nanti, mati muda. Makanya saya ingin long term."
"Saya bilang jual saja nama RK (Ridwan Kamil) karena saya punya nilai marketing. Daya marketing pemimpin itu penting," ujar Emil.
View this post on Instagram
Emil pun menilai kualitas produk yang dihasilkan sangat memuaskan. Ia bahkan menjamin kualitas produk lokal ini bisa bersaing dengan produk luar negeri.
"Kalau dibandingkan produk luar, kita bisa bersaing. Saya berharap setelah ini brand yang saya bantu ini laris manis," kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.