Sebagai wujud protesnya, lahirlah motif batik kembang bangah yang merupakan salah satu kebanggaan terbesarnya.
“Kembang bangah adalah bunga yang tumbuh di comberan. Karena mekar di tempat kotor dan berbau busuk, ia dijauhi orang,” ujar dia seperti dikutip dari laman Desain Grafis Indonesia.
Hasil karya ini tercurah dari bentuk protes dan ekspresi kecewa terhadap kemerosotan budaya yang dilihatnya terjadi selama pemerintahan orde baru.
Baca juga: Siapakah Go Tik Swan yang Ada di Google Doodle?
Motif Kembang Bangah sudah diakui sebagai salah satu penciptaan terbaik dalam dunia batik di Indonesia.
Bukan hanya indah, motifnya juga sarat makna yang relevan dengan kondisi sosial budaya saat itu.
Dalam riset Universitas Sebelas Maret tahun 2006, dijelaskan unsur ragam hiasnya terdiri dari belah ketupat, segitiga dan isen-isen.
Secara keseluruhannya, motifnya meniru bentuk alam.
Seperti yang disebutkan di atas, nama batik ini diambil dari nama bunga kecil makanan ular yang banyak tumbuh di sekitar selokan.
Baca juga: Go Tik Swan, Menyatukan Indonesia Lewat Batik
Alasan Hardjonagoro memakai kembang bangah sebagai motif batik, karena ia merasa hidup di tengah kubangan kotoran, sebab budaya tidak lagi dihargai.
“Everything is sale for money," kata dia lagi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.