Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2021, 20:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang di atas usia 60 tahun yang terkadang mulai lupa atau kehilangan ingatannya.

Apakah ini awal dari penurunan kognitif atau lebih buruk lagi karena penyakit demensia yang turun temurun dari orangtua?

Ahli bedah saraf Sanjay Gupta sekaligus penulis buku "Keep Sharp: Building a Better Brain at Any Age" mengatakan jawabannya adalah tidak.

Baca juga: Jantung yang Sehat Kurangi Risiko Demensia

Menurut dia, kelupaan adalah hal yang normal pada semua usia dan gen tidak membuat kita menderita demensia. Yang terpenting adalah menjaga otak sebaik mungkin.

"Kita dapat memengaruhi pemikiran maupun ingatan otak jauh lebih banyak daripada yang kita sadari, dan sebagian besar orang bahkan belum mulai mencoba," tulis dia.

Gupta menyaring hasil dari ratusan studi penelitian untuk membantu pembaca memahami apa yang diketahui, dan tidak diketahui tentang menjaga kesehatan otak.

Dia banyak memecahkan mitos umum dan menggantikannya dengan nasihat berbasis sains tentang cara menjalani hidup yang lebih lama, serta lebih sehat dengan otak yang lebih fungsional.

Dia juga menunjukkan, kapasitas kognitif kita dapat mulai menurun jauh lebih awal dalam kehidupan daripada yang kita pikirkan, bahkan di awal masa dewasa.

Itulah mengapa dia merekomendasikan untuk membuat perubahan gaya hidup sejak dini untuk meningkatkan kekuatan otak di setiap usia, tidak hanya ketika kita mencapai usia 60-an.

Baca juga: Bagaimana Jatuh Cinta Mengubah Kinerja Otak

Nah, berikut adalah beberapa cara yang direkomendasikan oleh Gupta untuk menjaga otak tetap sehat dan terhindar dari penurunan kognitif yang lebih cepat saat kita menua.

1. Bergerak lebih banyak

Gupta mengungkapkan, hal terpenting yang dapat dilakukan untuk meningkatkan fungsi otak dan ketahanan terhadap penyakit adalah dengan berolahraga.

"Menjadi tidak aktif mungkin merupakan faktor risiko paling signifikan dalam demensia, sementara tetap bugar dapat membantu mencegahnya," kata dia.

"Untungnya, tidak perlu banyak gerakan untuk membuat perbedaan. Bahkan, berjalan kaki selama dua menit setiap hari juga penting," sambung dia.

Olahraga memberikan banyak manfaat secara keseluruhan, termasuk stamina, kekuatan, manajemen stres, dan fungsi kekebalan yang lebih baik.

Tapi alasan utama bergerak dapat membantu otak adalah karena gerakan mengurangi peradangan sekaligus merangsang faktor pertumbuhan yang mendorong fungsi dan pertumbuhan sel saraf.

Itulah mengapa olahraga seperti aerobik bisa memberikan manfaat kognitif.

2. Memiliki kualitas tidur yang cukup

Menurut Gupta, tidur nyenyak adalah salah satu cara termudah dan paling efektif untuk meningkatkan fungsi otak, serta kemampuan untuk belajar dan mengingat pengetahuan baru.

Hal itu disebabkan karena tidur tampaknya mampu membersihkan otak dari puing-puing yang mungkin menumpuk dan menimbulkan masalah.

Baca juga: Kondisi Indera Penciuman Bisa Deteksi Risiko Penyakit Demensia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com