Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Makanan dan Minuman Populer yang Harus Dibatasi agar Tubuh Sehat

Kompas.com - 13/05/2021, 11:14 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada dasarnya kita bisa mengonsumsi hampir semua makanan, termasuk yang manis dan berlemak, asalkan dalam jumlah sedang.

Tetapi perlu dipahami beberapa makanan diketahui dapat merusak tubuh kita dengan penambahan berat badan, yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan banyak lagi.

Berikut ini terdapat tujuh makanan dan minuman populer yang dapat merusak tubuh seperti yang dilansir dari laman Eat This Not That.

Baca juga: 4 Cara Sehat Mengolah Daging Sapi untuk Menu Lebaran

1. Daging yang dipanggang

Sering mengonsumsi daging yang dipanggang atau dibakar pada suhu tinggi hingga menghasilkan arang di luarnya dapat merusak tubuh.

"Daging panggang dapat menjadi sumber hidrokarbon polisiklik aromatik (PAH) dan amina heterosiklik (HCA) yang dianggap sebagai karsinogen potensial," kata ahli diet Holly Klamer, RDN.

Untuk meminimalkan kerusakan yang disebabkan daging panggang, Klamer memiliki beberapa petunjuk.

"Efek ini dapat diminimalkan dengan memanggang potongan daging yang lebih ramping daripada daging berlemak tinggi," katanya.

Baca juga: 10 Hal yang Terjadi Jika Berhenti Makan Daging Merah

Lebih sedikit lemak berarti lebih sedikit lemak yang menetes, dibakar, dan diasapi di atas api sebagai kontributor utama pembentukan PAH saat memanggang daging.

"Cara lain untuk menurunkan risiko PAH dan HCA adalah dengan mengasinkan daging sebelum dipanggang," tambah Klamer.

Sebab, bumbu dapat bertindak sebagai lapisan perlindungan ekstra untuk menghentikan lemak menetes ke sumber panas, yang membuat HCA dan PAH bisa terbentuk.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

2. Daging deli

Daging deli atau deli meat merupakan daging olahan yang memiliki kandungan natrium yang tinggi. Biasanya daging ini sudah dimasak dan dipotong-potong untuk dicampurkan dengan burger, sandwich, atau makanan lain.

"Daging ini sering mengandung nitrat dari proses pengawetan dan pemrosesan," terang ahli diet, Diana Gariglio-Clelland, RD.

"Meskipun ada beberapa manfaat kesehatan yang potensial, nitrat dan nitrit telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker," sambung dia.

Baca juga: Daging Putih vs Daging Merah, Mana yang Lebih Sehat?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com