KOMPAS.com - Teh hijau sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok dan India untuk mengontrol pendarahan, menyembuhkan luka, melancarkan pencernaan, meningkatkan kesehatan jantung, dan mengatur suhu tubuh.
Penelitian juga telah menunjukkan bahwa teh hijau berpotensi memiliki efek positif pada segala hal mulai dari penurunan berat badan hingga mencegah penyakit alzheimer.
Nah, untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini terdapat sembilan manfaat teh hijau bagi kesehatan secara keseluruhan, seperti yang dilansir dari Medical News Today.
Baca juga: Simak, 8 Manfaat Tersembunyi dari Teh Hijau untuk Kesehatan
1. Mengurangi risiko kanker
Di negara-negara yang konsumsi teh hijaunya tinggi, beberapa tingkat kejadian kanker cenderung lebih rendah.
Namun, penelitian pada manusia belum menunjukkan bukti yang konsisten bahwa minum teh hijau mengurangi risiko kanker secara keseluruhan.
Sebuah tinjauan berbasis data tahun 2020 dari studi epidemiologi dan eksperimental pada manusia memberikan hasil yang tidak konsisten dan bukti terbatas tentang manfaat konsumsi teh hijau terhadap risiko kanker secara keseluruhan.
Meski demikian, kandungan polifenol pada teh hijau dapat berperan penting dalam melindungi kulit dari radiasi UVB.
Baca juga: Gaya Hidup Sehat untuk Jantung Sekaligus Menekan Risiko Kanker
Sementara itu, penelitian terhadap hewan dan sel tabung reaksi memperlihatkan beberapa dampak positif pada jenis kanker berikut:
• payudara
• kandung kemih
• ovarium
• kolorektal (usus)
• kerongkongan (tenggorokan)
• paru-paru
• prostat
• kulit
• perut
Baca juga: Hindari, 6 Jenis Makanan yang Tingkatkan Risiko Kanker
2. Menurunkan berat badan
Sebuah tinjauan dari beberapa penelitian menyatakan bahwa katekin dalam teh hijau dan kafein dapat berperan dalam meningkatkan metabolisme energi yang dapat menyebabkan penurunan berat badan.
Namun, dampak minum teh hijau pada penurunan berat badan tampaknya tidak penting secara klinis.
Sebagian besar penelitian yang menunjukkan perubahan kecil dalam metabolisme menggunakan ekstrak teh hijau dengan konsentrasi katekin yang sangat tinggi.
Baca juga: Cara Minum Teh Hijau agar Lebih Efektif Bikin Langsing
3. Mengobati inflamasi kulit
Teh hijau memiliki sifat anti-inflamasi. Tinjauan studi klinis pada manusia dan eksperimen seluler, serta hewan menemukan bahwa teh hijau dan komponen utamanya, epigallocatechin-3-gallate (EGCG) memiliki efek anti-inflamasi yang dapat dibuktikan.
Analisis studi tahun 2019 tentang penggunaan ekstrak teh hijau dalam kosmetik mendukung hal ini.
Para peneliti menemukan bahwa ekstrak teh hijau dapat meningkatkan respons anti-inflamasi saat dioleskan ke kulit. Mikrosirkulasi kulit juga ditemukan membaik.
Baca juga: Rekomendasi Pola Makan Sehat untuk Cegah Inflamasi Berlebihan
4. Menjaga kesehatan jantung
Sebuah studi tahun 2006 menemukan bahwa konsumsi teh hijau dikaitkan dengan penurunan angka kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Studi ini diikuti oleh lebih dari 40.000 peserta di Jepang antara usia 40 dan 79 selama 11 tahun, dimulai pada tahun 1994.
Hasilnya ditemukan bahwa peserta yang minum setidaknya lima cangkir teh hijau per hari memiliki penurunan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Di samping itu, sebuah meta-analisis penelitian tahun 2015 tentang teh hijau dan penyakit kardiovaskular juga mendukung temuan ini.
Ulasan terpisah dari 2017 dan 2019 juga menemukan bahwa polifenol dalam teh hijau dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi peradangan, dan meningkatkan fungsi epitel yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung pada mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Baca juga: Mengenal Berbagai Risiko Penyakit Jantung dan Cara Mengatasinya
5. Mengurangi kolesterol dan risiko stroke
Sebuah tinjauan tahun 2011 menemukan bahwa mengonsumsi teh hijau — baik sebagai minuman atau dalam bentuk kapsul — dapat menurunkan kadar kolesterol LDL total yang signifikan.
Kolesterol LDL atau low-density lipoprotein dikenal sebagai kolesterol jahat karena memiliki pengaruh yang buruk bagi kesehatan, terutama jika kadarnya sangat tinggi.
Selain menurunkan kolesterol, minum teh hijau secara teratur juga dikaitkan dengan penurunan risiko stroke.
Baca juga: 7 Efek Stroke pada Tubuh yang Perlu Diwaspadai
6. Mengurangi risiko diabetes tipe 2
Studi tentang hubungan antara teh hijau dan diabetes memang tidak konsisten. Tetapi, beberapa penelitian telah menunjukkan risiko yang lebih rendah terkena diabetes tipe 2 untuk peminum teh hijau dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi teh hijau.
7. Meningkatkan memori kerja
Teh hijau disebut dapat meningkatkan memori kerja seseorang dan fungsi kognitif lainnya.
Sebuah studi menemukan bahwa teh hijau bisa menjadi pengobatan alternatif untuk gangguan kognitif yang terkait dengan gangguan neuropsikiatri seperti demensia.
Baca juga: Bersepeda Intensif Selama 15 Menit Tingkatkan Daya Ingat
8. Mencegah penyakit alzheimer
Dalam studi sel tabung reaksi tahun 2011, para peneliti menguji efek komponen teh hijau yakni CAGTE untuk melihat bagaimana hal itu memengaruhi protein kunci dalam penyakit alzheimer.
Para peneliti menemukan bahwa pada tingkat konsentrasi tinggi, CAGTE mampu melindungi sel dari radikal bebas yang merusak dan peptida beta amiloid yang mungkin berperan dalam perkembangan penyakit alzheimer.
Namun, konsentrasi yang digunakan jauh lebih besar daripada yang dapat ditemukan di tubuh manusia.
Penelitian lain menemukan bahwa teh hijau dapat membantu mencegah gigi berlubang, stres, kelelahan kronis, merawat kondisi kulit, dan memperbaiki radang sendi dengan mengurangi peradangan.
Kendati demikian, uji klinis lebih lanjut terhadap manusia masih sangat diperlukan untuk memperkuat teori-teori ini.
Baca juga: Penderita Stroke Dianjurkan Minum Teh Hijau, Kenapa?
Efek samping dan risiko teh hijau
Meskipun minum teh hijau memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, namun ada beberapa efek samping dan risiko yang perlu kita pahami sebagai berikut ini:
• Sensitivitas kafein
Orang-orang yang memiliki sensitivitas kafein yang parah dapat mengalami insomnia, kecemasan, cepat marah, mual, atau sakit perut.
• Kerusakan hati
Sebuah laporan telah menemukan bahwa konsentrasi tinggi ekstrak teh hijau dapat berdampak negatif pada kesehatan hati, meski hal ini jarang sekali terjadi.
Baca juga: Ketahui, Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Teh Hijau
• Stimulan lain
Jika diminum dengan obat stimulan lain, teh hijau bisa meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.
Suplemen teh hijau mengandung zat aktif tingkat tinggi yang dapat memicu efek samping dan berinteraksi dengan herbal, suplemen, atau obat lain.
Suplemen teh hijau juga tidak diatur oleh FDA dan mungkin mengandung zat lain yang tidak aman untuk kesehatan atau dengan manfaat kesehatan yang belum terbukti.
Maka dari itu, selalu memeriksakan diri dengan dokter sebelum memulai rejimen ramuan atau suplemen apa pun.
Bagi wanita hamil atau menyusui, orang-orang dengan masalah jantung atau tekanan darah tinggi, masalah ginjal atau hati, sakit maag, dan gangguan kecemasan tidak dianjurkan mengonsumsi suplemen atau ekstrak teh hijau.
Baca juga: Benarkah Teh Hijau dan Kopi Turunkan Risiko Kematian karena Diabetes?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.