Demikian kesimpulan sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam Journal of Functional Foods.
Memang, perubahan kimiawi yang sama dalam tubuh lebih kecil kemungkinannya terjadi pada pisang yang matang, namun, pisang tetap dapat menurunkan berat badan.
Jika kita kerap terserang flu, mungkin ada baiknya memasukkan pisang dalam menu makanan harian.
Sebuah tinjauan tahun 2020 dari penelitian yang diterbitkan di PNAS menemukan, lektin pisang yang direkayasa (sejenis serat pengikat gula yang tidak dapat dicerna) memiliki khasiat antivirus terhadap beberapa jenis influenza.
Baca juga: Makan Pisang Setelah Olahraga Ternyata Punya Manfaat Besar bagi Tubuh
Meskipun pisang dapat mendukung kesehatan kekebalan, namun jelas pisang tidak bisa diandalkan sebagai "senjata" tunggal.
Meski makanan yang satu ini berguna melindungi tubuh virus seperti flu, namun yang terbaik adalah mencuci tangan dan makan makanan kaya gizi.
Kita tentu ingin menjaga tekanan darah berada dalam kisaran yang sehat. Nah, pisang adalah menu yang kaya akan kalium.
Sebuah penelitian di tahun 2005 yang diterbitkan dalam jurnal Hypertension menemukan makanan yang kaya kalium cenderung memiliki efek penurun tekanan darah.
Efek tersebut sama dengan kalium klorida, suplemen yang sering digunakan untuk menurunkan tekanan darah.
Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko serius untuk stroke. Menghentikan makanan kaya kalium, seperti pisang, bisa mendatangkan dampak yang buruk.
Baca juga: Buah Pisang Bisa Jadi Sumber Asupan Serat
Faktanya, tinjauan meta-analisis tahun 2013 yang diterbitkan di BMJ menemukan, individu yang memiliki asupan kalium lebih tinggi mengurangi risiko stroke sebanyak 24 persen.
Jadi, tentu kita tidak ingin membuang pisang dari menu harian kita, bukan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.