Benar bahwa semakin jauh atau semakin lama kehamilan, semakin banyak risiko komplikasi ketika keguguran.
Namun, kalimat ini seolah mencoba mengurangi rasa sakit yang dirasakan, mengabadikan gagasan bahwa bayi yang meninggal pada trimester pertama tidak perlu ditangisi.
Padahal, rasa sakit fisik maupun emosional yang dirasakan seorang wanita ketika mengalami keguguran sangatlah nyata, sekalipun keguguran terjadi di fase kehamilan awal.
Ketika seseorang yang sedang berduka karena kehilangan mendengar ungkapan ini, orang tersebut akan semakin merasa dirinya telah melakukan kesalahan atau malah menganggap dirinya tidak cocok menjadi orang tua.
Ada banyak wanita di dunia ini yang berjuang untuk hamil dan perjuangan itu datang dengan rasa sedihnya masing-masing.
Namun, sangat jarang "kehamilan" menjadi tujuan akhir bagi wanita mana pun.
Hamil adalah langkah pertama seseorang untuk menjadi orangtua dan seorang wanita yang mengalami keguguran seolah batal mendapatkan hak tersebut.
Selain itu, tak penting pula untuk membandingkan perjuangan seorang wanita dengan yang lainnya.
Baca juga: Penyebab Tak Terduga Keguguran
Bagi para wanita yang mencari dukungan, kalimat semacam ini bisa menimbulkan sakit hati.
Keguguran memang hal yang umum terjadi, namun hal itu tak berarti seseorang yang mengalami keguguran tidak membutuhkan dukungan, kasih sayang, dan ungkapan duka yang sehat karena peristiwa kehilangannya itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.