Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wimar Witoelar Didiagnosis Sepsis Sebelum Meninggal, Apa Itu?

Kompas.com - 19/05/2021, 13:55 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mantan Juru Bicara Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Wimar Witoelar, meninggal dunia pada Rabu (19/5/2021) di sebuah rumah sakit di Jakarta.

Sebelum dinyatakan meninggal dunia, pria berusia 75 tahun itu didiagnosis mengidap penyakit sepsis atau komplikasi akibat infeksi yang menyebabkan tekanan darah turun drastis, serta kerusakan pada banyak organ.

Melansir dari laman Healthline, penyakit ini dibagi menjadi tiga tahap keparahannya menjadi sepsis, sepsis berat, dan syok sepsis.

Gejala sepsis meliputi demam di atas 38ºC atau suhu di bawah 36ºC, detak jantung lebih tinggi dari 90 detak per menit, tingkat pernapasan lebih tinggi dari 20 napas per menit, dan adanya infeksi.

Baca juga: Perjalanan Hidup Wimar Witoelar, dari Aktivis hingga Jubir Presiden

Sementara, sepsis berat memiliki gejala seperti bercak kulit, penurunan buang air kecil, perubahan kemampuan mental, jumlah trombosit rendah, masalah pernapasan, fungsi jantung abnormal, menggigil karena penurunan suhu tubuh, ketidaksadaran, dan kelemahan ekstrim

Lalu, gejala syok septis meliputi gejala sepsis yang parah, ditambah dengan tekanan darah yang sangat rendah.

Sepsis berat dan syok sepis juga dapat menyebabkan komplikasi, di mana gumpalan darah kecil dapat terbentuk di seluruh tubuh.

Gumpalan ini menghalangi aliran darah dan oksigen ke organ vital maupun bagian lain dari tubuh, yang meningkatkan risiko kegagalan organ dan mengakibatkan kematian jaringan (gangren).

Baca juga: Sepsis: Gejala, Penyebab, Pencegahan, dan Pengobatan

Penyebab sepsis

Infeksi apa pun dapat memicu sepsis, tetapi jenis infeksi berikut lebih mungkin menyebabkan sepsis:

• pneumonia

• infeksi perut

• infeksi ginjal

• infeksi aliran darah

Menurut National Institute of General Medical Sciences, jumlah kasus sepsis di Amerika Serikat meningkat setiap tahun. Kemungkinan alasan peningkatan tersebut meliputi:

• populasi yang menua karena sepsis lebih sering terjadi pada lansia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com