Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wimar Witoelar Didiagnosis Sepsis Sebelum Meninggal, Apa Itu?

Kompas.com - 19/05/2021, 13:55 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

• peningkatan resistensi antibiotik yang terjadi ketika antibiotik kehilangan kemampuannya untuk melawan atau membunuh bakteri

• peningkatan jumlah orang dengan penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka

Baca juga: Bahaya Mukormikosis, Infeksi Jamur Hitam yang Dialami Pasien Covid-19 di India

Sepsis pada lansia

Karena sistem kekebalan tubuh kita melemah seiring bertambahnya usia, lansia dapat berisiko mengalami sepsis.

Dalam sebuah studi tahun 2006, hampir sebanyak 70 persen orang yang berusia di atas 65 tahun berisiko terkena kasus sepsis.

Selain itu, orang-orang dengan penyakit kronis seperti diabetes, ginjal, kanker, tekanan darah tinggi, dan HIV juga banyak yang ditemukan mengalami sepsis.

Jenis infeksi yang paling umum menyebabkan sepsis pada lansia adalah infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia atau genitourinari yang merupakan infeksi saluran kemih.

Infeksi lain bisa datang dengan kulit yang terinfeksi karena luka atau kulit robek.

Meskipun infeksi ini mungkin tidak disadari untuk sementara waktu, kebingungan atau disorientasi adalah gejala umum yang harus diperhatikan saat mengidentifikasi infeksi pada manula.

Baca juga: 5 Tips Jadikan Masker Lebih Protektif Cegah Infeksi B.1.1.7

Pencegahan sepsis

Mengambil langkah untuk mencegah penyebaran infeksi dapat mengurangi risiko berkembangnya sepsis. Ini termasuk:

• Mendapatkan vaksin untuk flu, pneumonia, dan infeksi lainnya.

• Mempraktikkan kebersihan yang baik. Ini berarti melakukan perawatan luka yang benar, sering mencuci tangan, dan mandi secara teratur.

• Mendapatkan perawatan segera jika kita mengembangkan tanda-tanda infeksi. Setiap menit penting untuk pengobatan sepsis karena semakin cepat mendapatkan perawatan akan semakin baik hasilnya.

Baca juga: Kenang Wimar Witoelar, Sri Mulyani: Dia Seorang Kawan Sejati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com