Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hellah Sidibe, Eks Atlet Sepak Bola yang Lari 100 Hari hingga 5.000 Km

Kompas.com - 19/05/2021, 16:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber BBC

Salah satu momen yang dikenang Sidibe adalah ketika timnya melakoni pertandingan pramusim melawan New York City FC.

Dalam pertandingan pramusim tersebut, Sidibe harus berhadapan dengan idolanya, Frank Lampard yang bermain untuk New York City FC.

Selain mengenang momen itu, dia menegaskan, upaya berlari dalam olahraga lari adalah sesuatu yang bukan keinginannya.

"Dalam sepak bola, olahraga ini tentang permainan jadi Anda tidak hanya fokus pada lari," kata dia.

"Tapi ketika pelatih memberi tahu kamu 'ayo mulai berlari', kamu takut dengan rasa sakit yang akan muncul."

Guna mengatasi ketakutannya itu, Sidibe mulai berlari 10 menit per hari selama dua minggu. Dari situlah dia pun terbiasa berlari.

"Saya pikir saya bisa melakukan ini selama sisa hidup saya," sebut Sidibe kepada kekasihnya.

Kini, sudah hampir empat tahun Sidibe terus berlari setiap hari tanpa memandang apakah cuaca di luar sedang bagus atau tidak.

Baca juga: 4 Penyebab Sakit Kepala Setelah Berlari

Dia sudah merekam perjalanannya dan jumlah pelanggan atau subscriber kanal YouTube miliknya sudah mencapai hampir 250.000 subscribers.

Setelah dua tahun berlari, dia mendambakan sesuatu yang lebih menantang. Di sinilah ide untuk mengikuti ajang lari lintas benua terlahir.

Perlombaan tersebut harus ditunda selama satu tahun karena pandemi Covid-19.

Namun di tahun 2021, acara itu bisa digelar, dan Sidibe start dari Huntington Beach -kawasan di dekat Los Angeles, pada 1 Maret lalu.

Ia bertujuan untuk berlari sejauh 48-64 kilometer sehari, dan mencapai kota New York dalam 100 hari.

Mengalami hambatan

Namun, berlari di ketinggian dengan cedera pada tahap awal meruntuhkan kepercayaan diri Sidibe.

"Sekitar hari ke-25, saya pikir sudah berakhir," kata dia.

"Saya sangat kesakitan. Lutut saya kaku, saya tidak bisa menekuknya."

Dia mengaku seorang fisioterapis menyarankan untuk beristirahat dan memulihkan diri pada saat itu, tetapi tidak ada kata berhenti berlari.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com