Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menghadapi Perilaku "Nakal" Balita, Sabar Saja Tidak Cukup

Kompas.com - 19/05/2021, 16:02 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perilaku balita yang sulit diatur atau dianggap nakal perlu disikapi serius oleh orangtua. Cari tahu penyebabnya untuk mendapatkan solusi terbaik.

Anak yang kerap membantah, rewel, merusak barang dan berbagai tingkah negatif lainnya tentu membuat orangtua frustasi.

Tak jarang banyak orangtua yang kehabisan kesabaran mendisiplinkan anaknya dan terpaksa mengambil jalan kekerasan.

Misalnya saja dengan memukul atau berteriak kepada anak untuk menjaga sikapnya. Sayangnya, cara ini tidak efektif dan berdampak buruk terhadap anak.

Baca juga: Perbedaan Anak Cerdas dan Anak Nakal, Orangtua Wajib Paham

Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti, MMedSc., Ph.D. dari Universitas Gadjah Mada (UGM) mengatakan hukuman hanya akan meninggalkan trauma.

"Banyak penelitian menunjukkan punishment, meskipun banyak dilakukan orangtua di masa lalu, menyebabkan trauma, maka sebaiknya arahkan pada hal yang benar," jelasnya kepada Kompas.com pada Rabu (19/05/2021).

Kekerasan fisik maupun verbal, apapun bentuk dan levelnya, akan berpengaruh sama buruknya terhadap tumbuh kembang anak.

Baca juga: Cara Menghadapi Orangtua Toksik Agar Kesehatan Mental Tetap Terjaga

Untuk menghadapi perilaku anak yang nakal, Kwartarini menyarankan sejumlah langkah berikut:

  • Evaluasi diri sebagai orangtua

Ketika merasa sikap anak tidak terkontrol, orangtua harus terlebih dahulu melakukan evaluasi diri. Cari tahu apakah sudah memberikan contoh, perhatian, kasih sayang, bimbingan dan waktu yang dibutuhkan buah hati.

Seringkali sikap anak hanyalah wujud dari keinginan mencari perhatian, penghargaan dan eksistensi dari sekitarnya.

Perhatikan apa yang diperlukan oleh anak dan berikan hal tersebut. Biasanya ini akan bisa mengurangi sikap negatif anak untuk menjadi lebih baik.

Baca juga: Bayi Tak Respons Saat Dipanggil Namanya, Orangtua Perlu Waspada

  • Ketahui sumber masalahnya

Anak berperilaku dengan mencontoh dari sekitarnya. Apabila balita kerap melakukan kekerasan, biasanya ini didapatkannya dari apa yang dia lihat dan ketahui.

Faktor yang memengaruhi misalnya saja sikap orangtua, tontonan, teman atau pengasuhnya. Identifikasi sumber masalahnya dan perbaiki hal tersebut.

Ilustrasi anak menangis.Shutterstock Ilustrasi anak menangis.

Orangtua juga perlu melihat kembali pola pengasuhan yang selama ini diterapkan. Jika selama ini anak kerap dimarahi dan kurang diapresiasi maka ubahlah hal tersebut.

"Cobalah hargai perkembangan dan sikap anak, misalnya memujinya ketika melakukan hal yang benar," jelas guru besar UGM ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com