Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Fakta Literasi Digital, Istilah yang Sering Digaungkan Jokowi

Kompas.com - 20/05/2021, 15:02 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Karena itu, anak perlu diajari berbagai hal tersebut termasuk soal pemindaian wajah dan pembuatan profis berbasis kecerdasan buatan.

  • Literasi digital adalah bagian yang berkembang dari pendekatan apa pun untuk pengembangan keterampilan.

UNICEF berusaha meningkatkan literasi digital pada anak dan remaja untuk kebutuhan sekolah, pekerjaan dan kehidupan. Kemampuan ini diprediksi akan menjadi dasar dan dibutuhkan dalam berbagai sektor.

Baca juga: Literasi Digital, Ini Cara Lindungi Data Diri agar Tak Disalahgunakan

Ketrampilan lain yang dianggap berkaitan oleh UNICEF antara lain  keterampilan dasar (literasi dan berhitung); keterampilan yang dapat dipindahtangankan (juga dikenal sebagai keterampilan hidup, keterampilan abad ke-21 atau keterampilan lunak); dan keterampilan khusus pekerjaan (keterampilan teknis dan kejuruan).

  • Alat untuk mengembangkan dan menilai literasi digital sedang dikembangkan

Literasi digital merupakan hal yang baru bagi semua orang. Karena itu saat ini sedang dikembangkan tools berdasarkan kerangka kompetensi oleh lembaga dan perusahaan internasional.

Idenya adalah seperangkat kompetensi yang mencakup keterampilan teknis dan yang dapat dialihkan, seperti komunikasi dan pemecahan masalah.

Baca juga: Ketrampilan Hidup yang Paling Sulit Diajarkan pada Anak

  • Sudah ada beberapa program literasi digital yang beroperasi dalam skala besar dan telah dievaluasi dampaknya

Program literasi digital sudah mulai masih dilakukan. Hanya saja aplikasinya masih kurang merata salah satunya disebabkan kurangnya konsensus dan standar global.

Hal ini kemudian menyulitkan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk merancang dan melaksanakan inisiatif komparatif dan hemat biaya, terutama di negara berkembang.

Baca juga: Jokowi Ingin Internet Diisi Konten Mendidik dan Menyejukkan

  • Program UNICEF masih membutuhkan koordinasi banyak pihak

UNICEF menjadi salah satu pihak yang telah menyelenggarakan berbagai program literasi digital di seluruh dunia. Sayangnya, belum ada kerjasama menyeluruh antara berbagai negara tersebut.

Hasil  survei terhadap 40 inisiatif yang dilakukan oleh 37 Kantor Negara menunjukkan bahwa mereka tidak terkoordinasi dengan baik satu sama lain. Selain itu, pengetahuan tidak dihasilkan atau dibagikan secara sistematis tentang kemanjuran dan dampak.

Baca juga: Anak Muda Lebih Tertarik Berjualan Online

  • Penerapan literasi digital tidak mudah

Aplikasi literasi digital masih memiliki banyak tantangan termasuk kurangnya kapasitas guru dan pelatih, kurangnya infrastruktur teknologi, konektivitas internet rendah (terutama untuk daerah terpencil), dan kurangnya pemahaman dari pembuat keputusan.

Karena alasan ini, dibutuhkan dukungan pengembangan kebijakan, kerangka kerja literasi digital, pedoman kurikulum dan perangkat praktis, seperti manual serta perangkat pelatihan.

Baca juga: Konten Viral Tenaga Kesehatan dan Kode Etik di Media Sosial

  • Tersedia beberapa program yang sesuai dengan arahan UNICEF

Program yang dimaksud antara lain DigComp framework dari Komisi Eropa dan Digital Kids Asia-Pacific oleh Kantor Regional Asia dan Pasifik UNESCO di Bangkok. Berbagai program tersebut dianggap dapat meningkatkan kemampuan dengan berfokus pada anak-anak.

  • Program literasi digital harus sesuai konteks

Istilah literasi digital hanya akan menjadi ide semu jika tidak disesuaikan dengan konteks yang ada. Karena itu, pelaksanaannya membutuhkan pelaksanaan tinjauan diagnostik awal dari konteks lokal, mengembangkan pedoman operasionalisasi dan melakukan penilaian dampak.

Baca juga: 7 Alasan Orangtua Harus Dorong Anaknya Rajin Tulis Tangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com