KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kerap menyebutkan literasi digital adalah kunci untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan.
Kita dianjurkan untuk belajar lebih jauh cara menggunakan teknologi agar lebih bermanfaat dan berguna.
Sekarang mungkin kita sudah terbiasa menggunakan teknologi di kehidupan sehari-hari namun penguasannya masih terbatas. Namun literasi digital adalah kemampuan yang lebih dalam daripada itu.
Kita dianjurkan untuk tidak hanya menjadi pengguna namun juga sebagai operator.
Baca juga: Jokowi: Pembangunan Literasi Digital Kerja Besar, Pemerintah Tak Bisa Sendiri
Bukan hanya mampu mengirim surel atau menggunakan media sosial, literasi digital berarti memiliki keterampilan perangkat lunak praktis seperti membuat blog, membuat kode situs web, atau aplikasi.
Selain itu, ada beberapa tema yang amat penting dipahami ketika kita berusaha melek dengan dunia digital. Misalnya saja perundungan siber, internet safety, digital foot prints, etika menggunakan sumber daya online dan plagiarisme.
Para orangtua diharapkan dapat mengajari anaknya soal literasi digital secara menyeluruh. Bukan hanya mengaplikasikannya, namun juga memahami bahaya serta tindakan pencegahan yang dibutuhkan oleh penggunaan teknologi.
Baca juga: Refleksi Hari Pendidikan Nasional: Jangan Abaikan Akselerasi Literasi
Sayangnya para orangtua sendiri banyak yang belum melek literasi digital. Berbeda dengan anak yang terlahir sebagai digital native, kebanyakan dari kita lahir di era ketika penggunaan komputer dan internet masih sangat minim.
Untuk memastikan anak mendapatkan kemampuan yang dibutuhkan di masa depan, kita sebagai orangtua perlu belajar lebih banyak soal pentingnya melek digital.
Bukan hanya sebagai pengguna akhir media sosial namun juga memahami cara kerjanya, siapa yang dapat melihatnya, dan jejak digital yang ditinggalkan.
Baca juga: Ayo Orangtua, Ajak Anak Manfaatkan Teknologi Digital dengan Benar
Untuk memudahkan kita memahaminya, UNICEF telah menyusun 10 hal soal literasi digital bagi anak-anak.
Berikut adalah faktanya:
Literasi digital termasuk pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang membuat anak aman dan berdaya di dunia maya. Kemampuan ini mencakup permainan, partisipasi, sosialisasi, pencarian dan pembelajaran melalui teknologi.
Bentuknya bisa bervariasi pada setiap anak, khususnya dipengaruhi oleh usia, budaya dan konteks lokal.
Baca juga: Jangan Asal Labeli Anak dengan Kata Nakal, Bisa Jadi Pengaruh Buruk
Dunia digital akan memengaruhi berbagai aspek kehidupan anak di masa depan termasuk pula pendidikan, kesejahteraan sosial dan peluang kerjanya.