Studi sebelumnya mengungkap tidak ada batasan mengonsumsi spirit, wine, atau bir yang aman untuk kesehatan kita.
Menurut penelitian yang dimuat ke dalam jurnal The Lancet pada 2018, alkohol adalah faktor risiko utama penyakit dan kematian dini pada pria dan wanita antara usia 15-49 tahun di seluruh dunia di tahun 2016.
"Kami belum dapat mengatakan dengan pasti apakah 'tidak ada' batasan aman mengonsumsi alkohol untuk kesehatan otak saat ini."
Baca juga: Intip Kepribadian Peminum Red dan White Wine
Begitu penuturan Sadie Boniface, head of research di Institute of Alcohol Studies di Inggris. Ia tidak terlibat dalam studi yang dilakukan tim Topiwala.
"Namun sudah diketahui sejak beberapa dekade bahwa minuman beralkohol buruk untuk kesehatan otak."
"Kita juga tidak boleh melupakan alkohol memengaruhi semua bagian tubuh dan ada banyak risiko kesehatan," tambah dia.
Sementara itu menurut Tony Rao, ahli di Old Age Psychiatry di King's College London, Inggris, karena ukuran sampel yang besar, kemungkinan temuan studi tersebut bukanlah kebetulan.
Rao mengatakan, studi itu mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan tidak ada batasan aman mengonsumsi alkohol karena zat tersebut merusak struktur dan fungsi otak manusia.
Baca juga: Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga Bantu Otak Tetap Sehat dan Muda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.