Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/05/2021, 20:57 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Gout atau penyakit asam urat adalah kondisi ketika kadar asam urat di dalam tubuh terlalu tinggi.

Diagnosis asam urat tak selalu mudah. Sebab, ada beberapa penyakit lain yang memiliki gejala mirip asam urat dan tak menutup kemungkinan dapat menyebabkan kesalahan diagnosis.

Gejala asam urat yang mungkin muncul seperti rasa nyeri yang intens dan tiba-tiba, menyerang di tengah malam, dan terutama memengaruhi sendi di kaki dan jempol kaki.

Namun, gejala asam urat tak selalu pasti. Menurut laman Creaky Joints, sekitar 25 persen pasien asam urat merasakan nyeri di beberapa sendi tetapi jari kaki bukan salah satunya.

Ahli reumatologi bahkan menganggap asam urat sebagai "peniru" hebat karena gejalanya bisa begitu mirip dengan kondisi lain.

Masalahnya, diagnosis yang keliru bisa menunda pasien mendapatkan pengobatan yang tepat.

Diagnosis perlu dilakukan oleh dokter. Namun, beberapa penyakit dengan gejala mirip asam urat antara lain:

1. Pseudogout

Namanya saja sudah mirip dengan gout atau penyakit asam urat. Namun, pseudogout bukanlah gout.

Pseudogout dikenal sebagai calcium pyrophosphate (CPP) crystal deposition disease atau penyakit pengendapan kristal CPP.

Baik pseudogout maupun gout terjadi ketika ada kristal yang mengendap di satu atau lebih persendian, sehingga menyebabkan nyeri dan pembengkakan.

Perbedaannya terletak pada terbuat dari apa kristal itu.

Pada penyakit asam urat, itu adalah kristal asam urat, sementara pada pseudogout yang mengkristal adalah CPP.

Menurut Mayo Clinic, jika asam urat lebih umum terjadi di kaki dan jari kaki, pseudogout paling umum terjadi pada lutut.

Pada kasus yang lebih jarang, pseudogout terjadi di pergelangan tangan dan pergelangan kaki.

Di banyak kasus, tidak ada gejala yang muncul.

Jika kita memiliki kasus asam urat akut, dokter harus dapat menyedot cairan dari sendi yang terdampak, memeriksanya di bawah mikroskop, kemudian melihat kristal berbentuk jarum itu dengan ujung yang tajam.

Tetapi jika kita tidak sedang mengalami serangan asam urat, kondisi tersebut akan lebih sulit untuk dicari solusinya.

Baca juga: 7 Gejala Asam Urat yang Tak Boleh Diabaikan

2. Artritis septik (septic arthritis)

Sendi tunggal yang kemerahan, panas, dan bengkak adalah salah satu gejala asam urat, tetapi bisa juga merupakan gejala artritis septik.

Mengenali penyakit menjadi lebih sulit karena kedua kondisi tersebut juga bisa menyebabkan demam dan jumlah sel darah putih penderitanya meningkat.

Pada kedua kondisi tersebut, tubuh akan mengira kita mengalami infeksi sehingga akan mencoba melawannya. Tapi, hanya satu dari kasus artritis septik yang merupakan infeksi.

Analisis laboratorium untuk mengambil cairan dari sendi yang terdampak mungkin diperlukan untuk mengungkapkan organisme tertentu yang menyebabkan infeksi.

3. Selulitis

Jika kita mengalami demam, menggigil, dan area di bawah kulit (seperti di tungkai bawah), memerah dan panas hingga nyeri saat disentuh, ada kemungkinan itu merupakan gejala asam urat atau selulitis.

Selulitis adalah infeksi serius yang berpotensi terjadi ketika ada bakteri menyusup ke kulit melalui luka atau kulit pecah-pecah.

Sayangnya, jika dokter menduga kita menderita selulitis, dokter mungkin akan mencoba mengekstrak cairan untuk mengujinya. Itu adalah ide yang sangat buruk karena dapat menyebabkan infeksi menyebar lebih jauh.

Tapi, dokter mungkin akan mengambil sampel darah dan kulit kemudian menggunakannya untuk menguji tanda-tanda bakteri, seperti strep atau staph, yang cenderung menyebabkan selulitis.

4. Fraktur stres

Jika jari kaki patah, tentu kita akan mengetahuinya, bukan?

Meski begitu, terkadang asal mula nyeri jari kaki tidak terlalu jelas.

Jika setelah memeriksakan diri dokter menduga kita mengalami patah pada jari kaki atau sendi di area tubuh lain, kita mungkin akan disarankan untuk melakukan rontgen.

Baca juga: Berapa Kadar Asam Urat yang Disebut Normal?

5. Rematik

Asam urat dan rematik sering dikira sama, terutama pada penderita yang mengalami asam urat poliartikular atau asam urat yang memengaruhi beberapa sendi.

Baik asam urat maupun rematik dapat menyebabkan nodul atau benjolan yang terlihat, terutama pada stadium lanjut.

Pada penderita asam urat, benjolan tersebut disebut tophi dan terbuat dari gumpalan kristal asam urat.

Tidak ada yang benar-benar tahu apa yang menyebabkan nodul terbentuk pada penderita rematik. Namun, sekitar 25 pasien rematik mengalaminya.

Kita mungkin perlu melakukan tes darah untuk mencari tahu apakah gejala yang kita alami adalah asam urat atau rematik.

Dokter mungkin juga akan menguji cairan sendi dari salah satu nodul kita untuk mengetahui apakah cairan tersebut mengandung kristal asam urat. Jika iya, maka diagnosis akan mengarah ke asam urat.

6. Artritis psoriatik

Ini adalah radang sendi yang terjadi ada penderita psoriasis. Terkadang, artritis psoriatik menyebabkan pembengkakan di sekitar jari tangan atau kaki yang terlihat sangat mirip dengan tophi pada penderita asam urat.

Pmbengkakan yang dialami penderita artritis psoriatik disebut dactylitis dan tampilannya mirip sosis pada jari.

Jika menderita artritis psoriatik, kita mungkin juga mengalami plak kulit yang menandakan psoriasis.

Sekalipun kita menderita penyakit ini tanpa psoriasis kulit, kondisinya sering kali bersamaan.

Banyak orang dengan artritis psoriatik juga memiliki kuku yang berbintik-bintik, yang seharusnya tidak terjadi jika kita menderita asam urat.

Pada penderita artritis psoriatik dokter juga tidak akan menemukan kristal asam urat dalam cairan sendi kita seperti jika menderita asam urat.

Baca juga: 5 Jenis Makanan Pantangan Penderita Asam Urat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com