Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/05/2021, 20:17 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kanker payudara masih menjadi penyakit dengan angka kasus tertinggi di dunia, dan paling banyak dialami kaum perempuan.

Mengutip pemberitaan Kompas.com pada 20 Februari 2020, dari data yang dirilis GLOBOCAN, sebanyak 684.996 orang di seluruh dunia meninggal akibat penyakit tersebut pada tahun 2020.

Sementara itu, di Indonesia sendiri, kanker payudara menjadi kasus kanker terbanyak, yakni 65.858 kasus dari total 396.914 kasus kanker.

Hasil tersebut ditemukan dari data Global Cancer Observatory tahun 2020.

Berita baiknya, kanker payudara bisa dicegah dengan rutin berolahraga. Hal itu diungkap oleh Halle Moore, MD, ahli onkologi kanker payudara.

Moore mengatakan, ada berbagai penelitian yang menunjukkan kaitan antara aktivitas fisik dan penurunan kematian akibat penyakit kardiovaskular dan kanker.

"Menurut sebuah penelitian, meningkatkan olahraga dan menurunkan lemak tubuh dapat mengurangi risiko kanker payudara pada wanita pasca menopause," terangnya.

Penelitian yang dimuat ke dalam jurnal JAMA Network itu mengungkap, wanita pasca menopause yang berolahraga 300 menit per minggu dapat mengurangi total lemak tubuh ketimbang mereka yang berolahraga sekitar setengah dari waktu tersebut.

Penurunan lemak tubuh kemungkinan besar berperan dalam mengurangi risiko kanker payudara.

Baca juga: 7 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Wanita

Ditambahkan Moore, untuk menjaga kesehatan, kita sebaiknya berolahraga dengan intensitas sedang setidaknya 150 menit per minggu atau olahraga intensitas tinggi selama 60-75 menit per minggu.

"Namun menurut beberapa penelitian, durasi olahraga yang lebih lama bisa dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena kanker payudara."

"Olahraga dengan durasi 60 menit setiap hari bisa jadi lebih baik untuk mengurangi risiko kanker payudara," jelasnya.

Lebih dari 100 penelitian juga mendukung gagasan bahwa penurunan lemak merupakan faktor penting dalam mengurangi risiko kanker payudara pada wanita pasca menopause.

Rasio lingkar pinggang dan pinggul yang tinggi juga dikaitkan dengan berbagai kondisi medis lainnya.

"Jika Anda merasa kewalahan untuk mulai berolahraga, tenang saja. Membangun rutinitas membutuhkan waktu," kata Moore.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com