Untuk mengatasinya, kita bisa minum obat pencahar, atau jika sudah berlebihan, ada baiknya untuk ke dokter.
Baca juga: Buang Air Besar Terasa Nikmat, Kenali 3 Penyebabnya
Lalu, ketika buang air besar, usahakan untuk tidak berlama-lama berjongkok atau duduk diam di toilet, apalagi sampai bermain game sambil buang air besar.
"Karena ini bisa saja menyebabkan wasir atau pembuluh darah abnormal," Scott David Lippe, MD, ahli gastroenterologi di New Bridge Medical Center, Paramus, New Jersey.
Diare biasanya ditandai dengan tinja yang encer, dan disebabkan oleh beberapa faktor yang berbeda-beda, salah satunya karena virus.
Menurut American College of Gastroenterology, jika diare dialami selama kurang dari dua minggu, maka itu disebut dengan diare 'akut'.
Namun, jika ini terjadi selama lebih dari empat minggu, maka bisa digolongkan sebagai diare kronis.
Diare berdarah bisa menjadi salah satu tanda penyakit radang usus seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa, yang merupakan kondisi autoimun yang merusak saluran pencernaan.
Diare dapat menyebabkan dehidrasi, jadi pastikan untuk minum banyak cairan, seperti kaldu atau minuman olahraga berisotonik.
Penderita penyakit Crohn atau kolitis ulserativa perlu mengonsumsi obat anti-inflamasi, obat antidiare, dan pencahar, mengubah gaya hidup, atau, dalam beberapa kasus, perlu untuk menjalani operasi.
Ketika buang air besar, kita melihat feses atau kotoran kecil-kecil, kurus, tidak seperti biasanya.
Baca juga: Apakah Makan Salak Menyebabkan Susah Buang Air Besar?
Kotoran mungkin tidak bisa keluar, atau mungkin sulit keluar karena penyumbatan di usus besar atau rektum.
Ini bisa saja menjadi tanda bahwa adanya penyempitan atau penyumbatan yang dapat disebabkan oleh kanker, seperti kanker usus besar.
Namun, jangan panik. Ada alasan lain mengapa tinja berbentuk seperti itu. Bicaralah dengan dokter untuk mengetahui jelas penyebabnya.
Lippie mengatakan, apabila feses terlihat mengambang, bisa saja ini karena jumlah gas yang berlebihan, dan menjadi tanda bahwa tubuh tidak menyerap nutrisi dengan benar.
Ini mungkin bukanlah masalah yang besar, namun jika ini masih saja terjadi beberapa hari ke depan, diikuti dengan penurunan berat badan, ada baiknya untuk segera ke dokter.