Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2021, 17:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Wired.com

KOMPAS.com - Industri sneaker tampaknya tidak pernah kehabisan akal dalam menciptakan sneaker baru.

Baik dari model, bahan, hingga warna yang dipilih, setiap sneaker mempunyai keunggulan dan ciri khas masing-masing. Contohnya Air Jordan 3 RTNA ini.

Air Jordan 3 RTNA --disebut retna atau retina-- merupakan sneaker konsep yang sampai saat ini belum dirilis secara resmi.

Sneaker tersebut adalah hasil kerja sama panjang antara tim Explore di Nike dengan perusahaan milik ahli zoologi Andrew Parker, Lifescaped.

Baca juga: Air Jordan 1 x Dior yang Baru akan Hadir, Benarkah?

Tinker Hatfield, perancang Air Jordan 3 original, kini menjabat sebagai Vice President of Design and Special Projects di Nike.

Dia yang mengawasi proyek itu selama dua tahun, mulai dari desain, bahan, hingga purwarupa.

Hatfield terlibat bersama Kim Kovel, Elizabeth Brock Jones, dan Tory Bryant.

Istimewa

Keistimewaan sneaker ini terletak pada lapisan RTNA sebagai upaya perusahaan untuk memberikan pembaruan pada warna sepatu.

Lapisan RTNA itu sudah diaplikasikan Nike di siluet Air Jordan 3.

Nah, pada Air Jordan 3 RTNA, lapisan tersebut diterapkan di bagian atas sepatu tanpa campuran bahan lain, lalu dipotong dan dijahit sesuai pola.

Hasilnya, bagian atas Air Jordan 3 RTNA terlihat mencolok dengan warna biru, ungu, dan hijau limau.

Lapisan RTNA dibuat menggunakan teknik Pure Structural Colour dari Lifescaped.

Dengan mengambil konsep dari alam --seperti rumput hingga cacing laut, lapisan RTNA ini berbentuk silikon dioksida transparan tipis yang terdiri dari struktur mikroskopis.

Baca juga: 10 Sepatu Air Jordan 1 Retro Terbaik

Karena dirancang untuk memantulkan panjang gelombang cahaya tertentu, lapisan RTNA pada sepatu ini bisa menghasilkan warna yang berbeda.

"Ini adalah struktur kecil pada tingkat mikroskopis yang berinteraksi dengan sinar cahaya untuk menghasilkan warna yang sangat cerah," kata Parker.

Air Jordan 3 RTNA dipamerkan di pameran Naturally Brilliant Colour yang berlangsung dari pekan ini hingga 26 September di Royal Botanic Gardens, Kew, di luar kota London, Inggris.

Selain Air Jordan 3 RTNA, ada sepasang sepatu konsep Nike Air Force 1 hitam yang memiliki bagian atas RTNA berwarna biru-ungu.

Di pameran tersebut, kedua sepatu itu diletakkan di dalam kotak kaca.

Sukarelawan atau pekerja di Royal Botanic Gardens Kew diminta untuk tidak menyentuh sepatu itu.

Jurubicara Nike mengatakan, mereka ingin agar kedua sepatu tidak disentuh oleh jari-jari orang yang berminyak.

"Ada perawatan white glove tertentu yang hadir dalam inovasi ini, dengan cara yang sama seperti saat menangani produk Nike lainnya di masa lalu," tutur Jurubicara tersebut.

Lapisan RTNA memiliki ketebalan sekitar 1/100.000 ketebalan rambut, dan bisa diaplikasikan di atas bahan apa pun.

Explore Team di Nike juga mengupayakan agar lapisan RTNA dapat diterapkan secara berkelanjutan untuk menyegarkan dan mewarnai ulang bahan sepatu di bagian bawah lapisan tersebut.

Pada bagian outsole Air Jordan 3 RTNA, kita dapat melihat adanya material Nike Grind yang merupakan kumpulan sisa produksi yang sudah didaur ulang oleh Nike.

Baca juga: Air Jordan 7 Flint Dirilis Lagi, Apa yang Baru?

Dalam pameran di Naturally Brilliant Colour, baik Air Jordan 3 RTNA maupun Nike Air Force 1 RTNA, serta karya seni lainnya diletakkan dengan latar belakang gelap dan lampu sorot.

Pengaturan seperti itu bertujuan untuk mengekspos Pure Structural Colur yang cerah pada Air Jordan 3 RTNA dan Nike Air Force 1 RTNA.

Lifescaped bahkan mengklaim Pure Structural Colour sebagai warna paling terang di dunia, dan sudah diuji di University of Oxford.

"Pure Structural Colour adalah warna paling vivid yang pernah saya lihat."

"Dan, saya membandingkannya dengan nuansa seperti permata yang ditemukan di alam terbuka," kata perancang industri Marc Newson.

"Lapisan mikrostruktur ini tidak akan pernah pudar dan bisa dibuat dalam warna apa pun," ungkap Parker.

Jika diperhatikan, di sisi kiri dan kanan Air Jordan 3 RTNA terdapat corak bermotif kupu-kupu, yang diadopsi dari kupu-kupu morfo neotropis.

Pada sayap kupu-kupu morfo, bagian itu bukanlah pigmen.

Warna itu adalah warna struktural yang terbentuk ketika strukur berpola pada sayap memisahkan, menyalurkan, dan memantulkan panjang gelombang cahaya tertentu.

Berbagai spesies kupu-kupu morfo menggunakan manipulasi cahaya ini untuk berkomunikasi, melakukan kamuflase dan kawin.

Baca juga: Melihat Bocoran Sepatu Air Jordan 1 Hand Crafted

Para ilmuwan di seluruh dunia melakukan eksperimen dengan menciptakan ulang teknik warna struktural secara artifisial.

Hal ini termasuk dilakukan para peneliti di laboratorium penelitian Toyota di Tokyo dan Manoharan Lab School of Engineering and Applied Physics di Harvard University.

Selama tujuh tahun, Andrew Parker membentuk kelompok biomimetik di University of Oxford dan memelajari warna struktural yang ada di kupu-kupu, kumbang metalik, fosil amon, dan opal.

Kemudian, di tahun 2006 Pangeran Charles menemui Parker dan menyarankan agar Parker mengubah temuannya menjadi produk.

Dia lantas membangun perusahaan bernama Lifescaped di tahun 2014.

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, lapisan RTNA ini terdiri dari silikon dioksida.

Bahan ini juga ditemukan di ganggang sel tunggal diatom, radiolaria, paku spons, dan banyak sel tumbuhan.

Baca juga: Air Jordan 35 Bertemakan Jepang, Didesain untuk Pebasket Rui Hachimura

Silikon dioksida lalu dimasukkan ke dalam lapisan setebal sekitar satu mikron (1/1000 milimeter) menggunakan mesin film tipis industri, yang sudah dimodifikasi oleh tim Lifescaped.

Proses pembuatan silikon dioksida ini dirahasiakan Lifescaped, termasuk kepada Nike.

Namun seiring perkembangan waktu, tim di Lifescaped tidak lagi meniru satu spesies tumbuhan atau hewan seperti kupu-kupu morfo.

Sebab, proses yang dijalankan Lifescaped hingga tahun 2016 tersebut membutuhkan ruangan bersih yang terkontrol dan biayanya relatif mahal.

Tim di Lifescaped juga hanya mampu membuat bahan penghasil warna berukuran kecil, sekitar 2-4 centimeter.

Oleh karena itulah Lifescaped berinovasi dengan merancang cakram Pure Structural Colour yang belum lama ini ditempatkan di hutan Shropshire sebagai instalasi seni.

"Saat kita menyalin prinsip di balik semua contoh tersebut di alam, kita tidak mencoba menyalin struktur lagi," kata Parker.

"Kami berhasil mereproduksi prinsip dengan cara yang relatif murah."

Baca juga: Warna Favorit Putra Carmelo Anthony pada Air Jordan 35 Kiyan PE

"Meskipun masih lebih mahal daripada cat, dan lebih mungkin menarik industri mewah, teknik ini sekarang dapat digunakan untuk membuat produk dalam jumlah besar," sambung dia.

Menurut Lifescaped, proses inovasi Pure Structural Colour saat ini mencapai 100 persen refleksi dari berbagai sudut.

Berkat Pure Structural Colour, warna menjadi lebih konstan saat seseorang melihat di sekitar objek.

Lalu, warna pun tidak seperti bulu warna-warni burung kolibri yang berubah jika dilihat dari sudut pandang berbeda.

"Kami mendapatkan seluruh rentang sudut dengan panjang gelombang yang sama, atau panjang gelombang yang sangat mirip," ucap dia.

Baca juga: Kisah di Balik Air Jordan 1 Tesla Milik Elon Musk

Dari kerja sama dengan Nike untuk merancang sepatu yang memiliki lapisan RTNA, Lifescaped terbuka jika inovasi ini dijadikan bisnis.

"Warna ini siap untuk perusahaan mana pun," kata Parker.

"Untuk diterapkan pada mobil akan membutuhkan waktu lebih lama."

"Supaya warna ini bisa menjadi cat, diperlukan satu atau dua langkah lagi, tapi kami sudah membuat langkah yang baik," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Wired.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com