Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Tanda Kita Alergi Bulu Binatang Peliharaan dan Solusinya

Kompas.com - 26/05/2021, 10:44 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Bicara soal alergi bulu binatang peliharaan, pikiran kita mungkin langsung mengarah pada anjing atau kucing.

Padahal, bulu binatang peliharaan lain juga bisa memicu alergi.

Sistem kekebalan tubuh kita selalu mencari benda asing yang dapat membuat kita sakit.

Ketika menemukannya benda asing tersebut antibodi akan melindungi kita.

Namun terkadang, sistem kekebalan tubuh membuat kesalahan, membuat antibodi tersebut melawan sesuatu yang tidak berbahaya, seperti binatang peliharaan kita.

Beberapa alergi binatang peliharaan yang umum terjadi antara lain:

Binatang peliharaan tidak memicu reaksi alergi, melainkan apa terperangkap di bulunya.

Air liur, keringat, kencing, dan sel kulit mati bisa memicu alergi.

Bulu binatang peliharaan juga dapat menjebak jamur, serbuk sari, dan alergen luar ruangan lain yang bisa memicu bersin dan mata berair.

  • Binatang pengerat dan kelinci

Meskipun ukurannya kecil, bulu dan air liur pada binatang berbulu ini juga dapat memicu reaksi alergi.

Urine binatang pengerat seperti tikus dan hamster juga mengandung bahan kimia yang membuat beberapa orang alergi. Partikelnya bisa terbang ke udara saat binatang peliharaan bergerak di sekitar kandang atau tempat tidurnya.

  • Burung

Tungau yang hidup di bulu burung adalah alergen yang cukup umum.

Debu halus pada kotoran burung juga bisa memicu reaksi.

  • Kuda

Ini mungkin bukan binatang peliharaan yang cukup umum. Alergi akibat kuda juga memang jarang terjadi, namun pada beberapa orang alergen pada bulu kuda dapat menyebabkan reaksi yang mengancam jiwa. Anak-anak adalah kelompok yang paling berisiko.

Hamster juga dapat memicu reaksi alergi, misalnya karena kandangnya yang jarang dibersihkan.PIXABAY/FREE-PHOTOS Hamster juga dapat memicu reaksi alergi, misalnya karena kandangnya yang jarang dibersihkan.
Tanda alergi bulu binatang peliharaan

Seseorang yang alergi bulu binatang mungkin akan menunjukkan gejala, baik gejala langsung maupun baru muncul setelah beberapa hari. Beberapa gejalanya termasuk:

  • Dada sesak, mengi, atau kesulitan bernapas.
  • Hidung mampet.
  • Batuk.
  • Eksim.
  • Tekanan atau nyeri pada wajah.
  • Biduran (bercak merah dan timbul pada kulit).
  • Mata gatal atau berair.
  • Pilek.
  • Ruam kulit.
  • Bersin.
  • Pembengkakan yang tampak biru di bawah mata.
  • Sering bangun di malam hari.

Banyak dari gejala di atas adalah tanda dari flu biasa. Namun, jika gejalanya bertahan lebih dari dua minggu, kemungkinan kita mengalami alergi dan perlu berkonsultasi dengan dokter.

Baca juga: 9 Cara Menghilangkan Bulu Kucing dan Anjing yang Menempel

Solusi alergi binatang peliharaan

Hal terbaik yang mungkin dapat dilakukan untuk tetap sehat adalah menghindari semua binatang berbulu.

Namun, jika itu tidak memungkinkan, kita bisa melakukan beberapa hal berikut:

  • Jangan memasukkan binatang peliharaan ke dalam kamar.
  • Tidak mencium atau memeluk binatang peliharaan. Jika melakukannya, jangan lupa mencuci tangan dengan sabun atau air.
  • Mandikan binatang peliharaan seminggu sekali. Sisir dan rawat bulunya dengan baik secara rutin. Mintalah seseorang yang tidak alergi untuk melakukan ini atau menyewa jasa groomer profesional.
  • Menjaga kebersihan. Cuci tempat tidur anjing atau kucing seminggu sekali. Jika memelihara binatang peliharaan kecil, seperti hewan pengerat atau kelinci, bersihkan kandangnya secara rutin. Cobalah meminta bantuan orang yang tidak alergi untuk melakukannya.
  • Sering menggunakan penyedot debu. Pilihlah penyedot debu dengan high-efficiency particulate air (HEPA) filter.
  • Bersihkan celah-celah, karpet, lantai kayu, atau permukaan lainnya yang bisa menjadi tempat bulu-bulu binatang bersembunyi atau menempel.
  • Gunakan air purifier. Menggunakannya selama 24 jam setiap harinya dapat membantu menghilangkan alergen di udara.
  • Tutup lubang ventilasi menggunakan kain katun tipis untuk menangkap partikel sebelum tertiup ke udara.
  • Menggunakan bantal sintetis. Sebab, bantal dengan isian bulu dapat membuat gejala alergi semakin parah.
  • Jika bertemu dengan teman yang memiliki binatang peliharaan, lakukan hanya di luar rumah. Sebab, pakaian mereka bisa membawa bulu-bulu dan tertinggal di rumah kita.
  • Mengunjungi dokter dan melakukan tes untuk menemukan penyebab alergi yang kita alami. Untuk jangka pendek, Anda mungkin merasa lega dengan antihistamin dan obat alergi yang dijual bebas. Namun, suntikan alergi mungkin dibutuhkan untuk membantu dalam jangka panjang.

Baca juga: 5 Penyebab Umum Bulu Anjing Rontok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber WebMD
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com