Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protein Ganggang Bantu Pulihkan Pengelihatan Seorang Tuna Netra

Kompas.com - 26/05/2021, 12:03 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber BBC

Teknik optogenetika didasarkan pada protein dalam gangang yang disebut channelrhodopsin. Mikroba menggunakan protein untuk bergerak menuju cahaya.

Langkah pertama dalam pengobatan adalah terapi gen.

Instruksi genetik untuk membuat rhodopsin diambil dari ganggang dan diberikan ke dalam sel-sel di lapisan dalam retina di belakang mata pria itu.

Baca juga: Keluar Air Mata Darah Saat Haid, Apa Penyebabnya?

Ketika terkena cahaya, rhodopsin akan mengirimkan sinyal listrik ke otak. Namun, rhodopsin hanya akan merespons cahaya kuning.

Pasien memakai sepasang kacamata dengan kamera video di depan dan proyektor di belakang untuk menangkap apa yang terjadi.

Piranti tersebut juga memproyeksikan versi dalam panjang gelombang yang tepat ke bagian belakang mata.

Memang, diperlukan waktu berbulan-bulan agar tingkat rhodopsin yang relatif tinggi terbentuk di mata dan otak agar ia dapat melihat kembali.

Seperti disebut di atas, terapi tersebut menunjukkan tanda-tanda keberhasilan saat pasien sedang berjalan-jalan.

Dia yang semula buta total menjadi bisa melihat garis-garis dari tempat penyeberangan pejalan kaki.

"Pasien ini awalnya agak frustrasi karena membutuhkan waktu lama antara penyuntikan dan saat ia mulai melihat sesuatu," kata Dr Jose-Alain Sahel di Institute of Vision, Paris.

"Tapi ketika dia mulai melaporkan dia bisa melihat garis-garis putih di seberang jalan, bisa dibayangkan, dia menjadi sangat bersemangat. Kami pun semua bersemangat," kata Sahel.

Pria tersebut memang tidak memiliki pengelihatan yang sempurna, tetapi perbedaan antara tidak dapat melihat dan pengelihatan terbatas sudah mampu mengubah hidupnya.

"Temuan ini memberikan bukti konsep menggunakan terapi optogenetik untuk memulihkan pengelihatan sebagian adalah hal yang memungkinkan," sebut Prof Botond Roska dari University of Basel.

Baca juga: Tampil Lebih Segar dengan Membuang Lemak di Kelopak Mata

Ada beberapa pendekatan lain yang digunakan untuk mencoba memulihkan pengelihatan. Salah satunya memperbaiki cacat genetik yang menyebabkan penyakit.

Namun, retinitis pigmentosa dapat bermutasi menjadi lebih dari 71 gen berbeda.

Cara lainnya adalah menghubungkan kamera ke elektroda yang ditanamkan di bagian belakang mata.

Optogenetika juga sedang diteliti dalam kondisi seperti penyakit parkinson, dan untuk melihat apakah teknik itu dapat meningkatkan pemulihan seseorang dari stroke atau tidak.

James Bainbridge, profesor studi retinal di UCL Inggris mengatakan penelitian itu memiliki kualitas tinggi, namun hanya melibatkan satu pasien.

"Teknologi baru yang menarik ini dapat membantu orang yang pengelihatannya rusak," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com