Karena itu, jangan ragu untuk minta detail sampul buku tersebut sebelum membelinya secara daring.
Jika buku menggunakan kertas buram, kasar dan keterbacaan rendah, maka bisa dipastikan itu produk tiruan.
Penerbit tentunya ingin memudahkan pembeli dengan memberikan kertas yang halus dan nyaman untuk dibaca.
Baca juga: 4 Kiat Menumbuhkan Minat Membaca Buku
Ada harga maka ada kualitas. Jadi jangan heran jika kualitas kertas yang didapat juga buruk.
Tatanan tulisan di dalam buku penting agar buku lebih nyaman dibaca. Layout terpotong, miring dan hasil cetak jelek adalah ciri khas buku bajakan.
Coba cek buku yang sudah kita beli untuk memastikan detail halamannya. Jika nomor halamannya tidak urut, maka kita perlu curiga soal orisinalitas buku tersebut.
Banyak toko buku dan penerbit resmi yang bersedia mengganti apabila buku yang dibeli terbukti cacat produksinya.
Namun, jika membelinya secara online, bisa saja ini artinya kita baru saja mendapatkan produk ilegal.
Tinta yang pudar tentu menyulitkan pembaca karena keterbacaan yang rendah. Tak ada penerbit buku resmi yang mau melakukannya dengan sengaja.
Karena itu, ini adalah satu lagi ciri buku bajakan yang wajib kita waspadai.
Hasil penjilidan buku yang tidak kuat dan tidak rapi adalah salah satu ciri fisik yang mudah kita kenali.
Kita bisa melihatnya tanpa perlu membuka sampul buku atau hanya lewat foto saja.
Makanya, spesial di #HariBukuNasional ini, Mimin pengen ngasih tahu kalian ciri-ciri buku bajakan biar nggak ada lagi korban dari buku yang merugikan banyak pihak ini. pic.twitter.com/3eIJimh2nX
— Gramedia.com (@gramediadotcom) May 17, 2021
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.