Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, 8 Kebiasaan Diet Ini dapat Merusak Tubuh

Kompas.com - 27/05/2021, 14:20 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

6. Melakukan cheat meal

Bukan berarti kita tidak boleh mengonsumsi makanan yang kita sukai, tetapi pola pikir seputar cheat meal inilah yang menyebabkan masalah dengan diet kita.

"Jika kita merasa membutuhkan cheat meal, ini pertanda pasti bahwa kebiasaan makan kita terlalu ketat," kata ahli nutrisi dan manajer proyek di Noom, Rebecca Washuta.

"Jenis pendekatan makanan dan penurunan berat badan ini biasanya tidak berkelanjutan, serta dapat menghasilkan kembali berat badan yang telah kita turunkan," sambung dia.

Hal ini akan kembali ke label yang kita tempatkan pada makanan kita. Ketika suatu makanan diberi label sebagai "buruk," maka kita merasa dirampas darinya dan ingin memilikinya untuk cheat meal.

Namun, Washuta mengatakan penting untuk menghilangkan label makanan dan tidak mengkategorikan makanan apa pun sebagai terlarang.

"Ketika kita belajar untuk menghormati keinginan dan membiarkan diri kita menikmati makanan yang kita sukai dengan penuh perhatian, tidak perlu cheat meal," jelasnya.

"Sebaliknya, kita dapat menemukan keseimbangan yang dipersonalisasi dengan semua makanan dan tetap mencapai tujuan kebugaran kita," tambah dia.

Baca juga: 3 Penyebab Utama Kolesterol Tinggi, Sudah Tahu?

7. Menghilangkan seluruh kelompok makanan

Ahli nutrisi dari MyNetDiary, Brenda Braslow, RD, MS mengatakan bahwa menghilangkan kelompok makanan sepenuhnya seperti biji-bijian, produk susu, atau buah dapat membuat kita kekurangan nutrisi.

"Menghilangkan biji-bijian dapat mengakibatkan energi yang sangat rendah karena asupan karbohidrat yang rendah mengakibatkan kekurangan vitamin B dan asupan zat besi. Karbohidrat adalah sumber energi yang disukai tubuh," ungkapnya.

Hal yang sama berlaku untuk semua jenis nutrisi. Braslow menunjukkan bagaimana asam folat yang tidak mencukupi dapat menyebabkan masalah dengan kesehatan prenatal.

Selain itu, asupan zat besi yang tidak memadai dapat menyebabkan anemia dan menghilangkan serat dapat menyebabkan sembelit, serta meningkatkan risiko kanker usus besar.

Baca juga: Anak Sulit Konsentrasi, Waspadai Kekurangan Zat Besi

8. Melompat dari satu mode diet ke diet lainnya

Istilah ini disebut diet yo-yo, di mana kita bolak-balik antara periode waktu mencoba diet ketat dan periode waktu makan secara normal.

Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada kemampuan seseorang untuk dapat membaca kebutuhan nutrisi tubuhnya.

Menurut Braslow, mengikuti diet ketat selama bertahun-tahun membuat seseorang dapat benar-benar kehilangan kontak dengan sinyal internal dari rasa lapar dan kenyang.

"Kita mungkin juga akan melupakan seperti apa nutrisi yang sehat itu dan berakhir dengan diet yang tidak seimbang karena memiliki begitu banyak makanan yang dibatasi," tuturnya.

"Hal ini dapat menyebabkan siklus penurunan berat badan yang tidak sehat. Fluktuasi berat badan yang ekstrim selama bertahun-tahun dapat mengganggu mental dan menyebabkan persentase lemak tubuh yang semakin tinggi," imbuh dia.

Baca juga: 9 Alasan untuk Tidak Melakukan Diet Yoyo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com