Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Felicia Tissue, Lakukan 9 Hal Ini Ketika Di-ghosting

Kompas.com - 28/05/2021, 06:01 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Istilah "ghosting" kembali diperbincangkan setelah Felicia Tissue, mantan kekasih Kaesang Pangarap, menceritakan bahwa putra bungsu Presiden Joko Widodo itu secara tiba-tiba memutus kontak dengannya.

Menurut Felicia, hal itu dilakukan dua minggu setelah mengucap keinginan untuk membawa hubungan ke jenjang pernikahan.

Padahal, keduanya sudah menjalin hubungan asmara selama lima tahun.

Ghosting sebetulnya bukanlah istilah yang asing. Bahkan, istilah ini menjadi salah satu topik yang paling banyak dicari di Indonesia sepanjang 2020 melalui pencarian Google.

Lalu, apa itu ghosting?

Mengutip pemberitaan Kompas.com (10/12/2020) yang melansir Healthline, ghosting adalah ketika satu individu tiba-tiba menghilang dari kehidupan seseorang tanpa melakukan kontak sama sekali, baik melalui telepon, pesan singkat, e-mail, atau media lainnya.

Ghosting telah menjadi fenomena umum di dunia kencan modern dan juga di lingkungan sosial dan profesional lainnya.

Munculnya sarana komunikasi elektronik dan aplikasi kencan populer, seperti Grindr, Tinder, Bumble, dan lainnya, membuat seseorang cenderung lebih mudah membangun relasi dengan orang yang baru ditemui sekaligus memutuskannya hanya dengan sekali sentuhan jari.

Belajar dari kasus Felicia Tissue, apa yang harus dilakukan jika kita jadi korban ghosting?

Setiap orang bisa meresponsnya secara berbeda-beda. Ketika sebagian orang bisa menerimanya dengan santai saja, sebagian lain menganggapnya begitu personal.

Namun, pada intinya, jika kita berpikir hubungan dengan orang tersebut tidak akan lebih jauh, lebih baik merelakannya.

Baca juga: Populer di Pencarian Google, Apa Itu Ghosting?

Menurut Your Tango, beberapa hal yang dapat dilakukan ketika kita menjadi korban ghosting antara lain:

1. Menghargai perasaan

Hal yang normal jika kita merasa bingung. Kuncinya adalah fokus pada diri kita sendiri jika si dia tak kunjung hadir.

Sebab, mungkin saja tidak ada alasan logis yang bisa menjelaskan situasi tersebut.

Tak masalah jika kita memikirkan hal detil seperti "bisakah saya berkomunikasi dengan lebih baik?" atau "apakah saya mengatakan sesuatu?".

Namun apapun yang kita lakukan, ingatlah bahwa sekalipun orang tersebut memiliki latar belakang, gelar, atau reputasi tertentu. Dia tidaklah sempurna.

 

2. Menerima situasi

Setiap peristiwa dalam hidup adalah pelajaran. Beberapa pelajaran terasa lebih menyakitkan daripada yang lainnya dan terkadang kita tahu itu.

Ketika peristiwa tidak menyenangkan dalam hubungan asmara terjadi, cobalah mengatakan pada diri kita bahwa lebih baik hal itu terjadi sekarang daripada nanti ketika semuanya lebih serius.

Mungkin ini terdengar gila. Namun, mensyukuri kekecewaan terkadang bisa membantu menghadapi situasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com