KOMPAS.com - Istilah "ghosting" kembali diperbincangkan setelah Felicia Tissue, mantan kekasih Kaesang Pangarap, menceritakan bahwa putra bungsu Presiden Joko Widodo itu secara tiba-tiba memutus kontak dengannya.
Menurut Felicia, hal itu dilakukan dua minggu setelah mengucap keinginan untuk membawa hubungan ke jenjang pernikahan.
Padahal, keduanya sudah menjalin hubungan asmara selama lima tahun.
Ghosting sebetulnya bukanlah istilah yang asing. Bahkan, istilah ini menjadi salah satu topik yang paling banyak dicari di Indonesia sepanjang 2020 melalui pencarian Google.
Lalu, apa itu ghosting?
Mengutip pemberitaan Kompas.com (10/12/2020) yang melansir Healthline, ghosting adalah ketika satu individu tiba-tiba menghilang dari kehidupan seseorang tanpa melakukan kontak sama sekali, baik melalui telepon, pesan singkat, e-mail, atau media lainnya.
Ghosting telah menjadi fenomena umum di dunia kencan modern dan juga di lingkungan sosial dan profesional lainnya.
Munculnya sarana komunikasi elektronik dan aplikasi kencan populer, seperti Grindr, Tinder, Bumble, dan lainnya, membuat seseorang cenderung lebih mudah membangun relasi dengan orang yang baru ditemui sekaligus memutuskannya hanya dengan sekali sentuhan jari.
Belajar dari kasus Felicia Tissue, apa yang harus dilakukan jika kita jadi korban ghosting?
Setiap orang bisa meresponsnya secara berbeda-beda. Ketika sebagian orang bisa menerimanya dengan santai saja, sebagian lain menganggapnya begitu personal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.