Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/05/2021, 14:58 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanggal 28 Mei selalu diperingati sebagai Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia untuk terus mengingatkan perempuan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi.

Terlebih, kesadaran dan pengetahuan remaja putri di Indonesia masih sangat rendah terhadap manajemen kebersihan selama periode menstruasi.

Berdasarkan data dari Unicef Indonesia pada tahun 2015, satu dari dua anak perempuan tidak tahu apa yang harus dilakukan saat mengalami menstruasi untuk pertama kalinya.

Dalam data tersebut juga disebutkan hanya satu dari tiga anak perempuan yang mengganti pembalutnya setiap empat sampai 12 jam. Sisanya mengganti pembalut sebanyak dua kali sehari.

Baca juga: Cegah Infeksi, Jaga Kebersihan Organ Intim Saat Menstruasi

Hal ini tentu saja dapat membahayakan kesehatan reproduksi perempuan. Sebab, darah menstruasi yang tidak segera dibersihkan dapat mengendap dan menjadi tempat bersarangnya bakteri.

Pengurus Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof Dr dr Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH mengatakan, ada sejumlah bakteri dan virus yang dapat berkembang sebagai penyakit jika kita tidak memerhatikan kebersihan organ reproduksi.

"Ketika kita jarang mengganti pembalut atau tidak membersihkan darah menstruasi dengan baik, kemungkinan besar kita akan mengalami infeksi vagina yang disebabkan oleh vaginosis bakterialis, kandidosis vulvovaginalis penyebab HIV dan kanker serviks, serta infeksi kandung kemih."

Demikian penuturan Dwiana dalam webinar "Sehat dan Bersih Saat Menstruasi" melalui aplikasi Zoom pada Kamis (27/5/2021).

Baca juga: Nyeri Haid Hilang Setelah Menikah, Mitos atau Fakta?

Untuk itu, setiap perempuan direkomendasikan mengganti pembalutnya minimal setiap empat jam sekali.

Sebelum dan sesudah mengganti pembalut, kita juga dianjurkan mencuci tangan supaya tetap bersih.

"Yang paling penting dan harus diperhatikan adalah membersihkan area vagina dari depan ke belakang agar kotoran dari anus tidak bercampur ke vagina sehingga menyebabkan penumpukan bakteri," jelasnya.

"Saat sedang periode menstruasi berlangsung, kita juga harus tetap mandi dua kali sehari untuk menjaga kebersihan dan kesegaran tubuh," sambung dia.

Baca juga: Penyebab Warna Darah Haid Kerap Berubah

Menggunakan cairan pembersih vagina

Dwiana menambahkan bahwa sebisa mungkin kita membersihkan area vagina dengan air mengalur atau jika ingin memilih cairan pembersih gunakan yang memiliki tingkat pH rendah.

Sebab, area vagina kita memiliki tingkat pH yang rendah yakni sekitar 3,5 - 4,5. Jadi, bila menggunakan cairan pembersih vagina bisa disesuaikan dengan pH normal vagina.

"Saat membersihkan area vagina kita tidak boleh menggunakan sabun mandi karena tingkat pH-nya tinggi sehingga dapat menyebabkan iritasi dan infeksi dari penyebaran bakteri," imbuhnya.

Baca juga: Perlukah Vagina Dibersihkan Secara Khusus?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com