KOMPAS.com – Kualitas udara tempat kita tinggal juga berpengaruh pada kesehatan. Menghirup udara yang segar dan bersih adalah dambaan kita semua.
Sejak kasus Covid-19 pertama kali dikonfirmasi di Indonesia tahun lalu, pemerintah mendesak masyarakat untuk melakukan aktivitas di dalam rumah dan tidak pergi ke luar rumah jika tidak mendesak.??Karena itu kualitas udara di dalam rumah juga perlu diperhatikan.
Sirkulasi udara yang buruk bisa membuat virus Covid-19 mudah berlipat ganda dan menyebar.
Walau tidak bisa dilihat kasat mata, tetapi udara di sekitar kita dipenuhi oleh partikel mikroskopik, termasuk debu, nitrogen dioksida, karbon monoksida, kelembabab, ozone, hingga virus.
Baca juga: 10 Hal yang Dibutuhkan untuk Meningkatkan Kualitas Udara Rumah
Meningkatkan kualitas udara di rumah bisa sesederhana dan secepat mungkin, salah satunya dengan membuka jendela untuk pertukaran udara.
Namun, hal tersebut tidak selalu praktis karena tergantung pada cuaca, kelembapan, polusi, tingkat serbuk sari, dan faktor lokal lain di luar.
Meletakkan alat penjernih udara (air purifier) yang mampu menyaring udara juga bisa dilakukan. Pilih alat yang berkualitas dan ganti filternya secara berkala.
Baca juga: Emisi Karbon Dunia Turun Banyak karena Covid-19, Kualitas Udara Membaik?
Pengukur kualitas udara
Untuk memantau indeks kualitas udara di ruangan, saat ini kita bisa menggunakan gadget khusus. Salah satunya yang dikembangkan oleh Aria, perusahaan rintisan yang berfokus pada kualitas udara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.