3. Lakukan berulang kali
Jangan pernah berpikir kalau topik mengenai menstruasi hanya bisa dibicarakan dalam satu kali pertemuan saja.
"Pembicaraan tentang menstruasi harus dilakukan berulang kali saat anak-anak sudah menunjukkan tanda-tanda pubertas atau lebih baik lagi sejak sebelumnya," kata dia.
Ibu juga perlu menyesuaikan topik ini dengan usia anak agar dapat memberikan informasi yang tepat dan mudah dimengerti.
Baca juga: Usia Berapa Anak Memerlukan Edukasi Menstruasi?
4. Bersikap positif
Setiap anak memiliki karakteristik dan daya tangkap yang berbeda. Sehingga, ibu perlu bersikap positif dan bersabar jika anak mulai memunculkan respons yang tidak terlalu baik.
"Ibu harus bersikap positif saat memberikan informasi dan menahan diri jika anak membuat tanggapan yang menjengkelkan," ungkapnya.
Mengingat, isu-isu pubertas, termasuk menstruasi ini bisa menjadi menjadi topik yang sangat sensitif bagi anak-anak maupun remaja.
Baca juga: 7 Tanda Anak Remaja Sedang Mencari Jati Diri
5. Banyak bertanya dan berdiskusi
Anna menyarankan agar ibu lebih aktif bertanya dan mendengarkan jawaban anak-anak, dibandingkan banyak menceramahi atau menasihati mereka.
Ibu juga bisa berbagi pengalaman privat sebanyak-banyaknya secara positif mengenai menstruasi.
"Apabila ibu belum siap menjawab pertanyaan dari anak, katakan bahwa kita memerlukan waktu berpikir dulu. Setelah itu, cari informasi yang tepat untuk menjawabnya," tuturnya.
Baca juga: Mengapa Anak Perlu Memakai Nama yang Benar untuk Organ Reproduksi
6. Jelaskan secara konkret
Bila ibu tidak memiliki banyak kemampuan untuk menjelaskannya dalam kata-kata atau mungkin anak masih kebingungan.
Ibu dianjurkan untuk menjelaskannya pembicaraan menstruasi ini secara konkret melalui gambar anatomi tubuh sederhana.