Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2021, 11:00 WIB
Intan Pitaloka,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Oven merupakan salah satu peralatan dapur yang terbilang sering digunakan, terutama untuk mereka yang senang berkesperimen dan rajin membuat berbagai macam makanan.

Ketika memasak atau memanggang sesuatu pastinya ada beberapa partikel kecil dari makanan tersebut tertinggal di dalam oven

Baca juga: Bersihkan Oven Pakai Baking Soda dan Cuka, Begini Caranya

Jika sisa-sisa makanan yang terlihat remeh itu dibiarkan menumpuk, tentu akan memengaruhi rasa mau pun aroma masakan, bahkan bisa membuat oven tersebut rusak.

Pembersihan rutin adalah kunci

Ron Shimek, Presiden dari Mr.Appliance, sebuah perusahaan peralatan rumah tangga mengatakan, oven yang kotor dapat mengurangi efisiensi dan kualitas dari oven tersebut.

"Memiliki sisa residu yang menumpuk di oven, tidak hanya akan membuat makanan kita terasa tidak enak."

"Tetapi juga akan membuat oven bekerja lebih keras untuk memasak atau memanggang makanan kita ke suhu yang ideal," tambah dia.

Selain itu, tekanan bekerja karena sisa gemuk, kotoran, dan penumpukan lainnya dapat membebani mesin pada oven.

Jika ini dibiarkan, tentu akan mengurangi masa pakainya dan berpotensi menyebabkan masalah parah yang tidak terduga di masa mendatang.

Misalnya kegagalan oven dalam memasak makanan atau kebakaran minyak.

Shimek mengatakan, kita harus membersihkan bagian dalam oven setidaknya sekali setiap tiga bulan.

Untuk membersihkannya, kita bisa merendam pembakar dan tungku dengan air sabun panas sebelum membersihkan serpihan-serpihan. 

Kemudian, keluarkan rak oven dari bagian dalam alat dan rendam dalam kombinasi air panas dan deterjen pencuci piring.

"Rendam rak selama sekitar dua jam lalu gosok dengan sikat kaku," kata Shimek.

"Bilas dan keringkan sebelum memasukkannya kembali ke dalam oven," sambung dia.

Baca juga: Tips Membuat Kue dengan Air Fryer sebagai Pengganti Oven

Perlu diketahui, ada banyak cara untuk membersihkan oven. Memilih metode terbaik akan bergantung pada jenis oven yang kita miliki.

Untuk itu, kita juga tetap perlu membaca buku instruksi dari pabrik mengenai oven, agar tak salah langkah.

Shimek mengatakan, ada beberapa oven yang sudah memiliki fitur pembersihan sendiri, di mana alat akan memanas hingga 800 derajat celcius.

Kemudian, langkah tersebut akan menghilangkan kotoran terbakar yang membandel dengan mengubahnya menjadi abu bubuk.

Ini tentu berguna untuk memudahkan sisa-sisa makanan diseka dengan kain lembap.

Meski begitu, Shimek menyarankan untuk jangan terlalu sering memanfaatkan fitur pembersihan sendiri.

Kita bisa menggunakan fitur ini jika kotoran yang terkandung cukup ringan, jika terlalu banyak yang menumpuk, ada baiknya jangan digunakan.

Lalu, jika kita memiliki oven dengan opsi pembersihan uap, menghilangkan sisa makanan akan semudah menambahkan air dan menjalankan siklusnya.

Baca juga: Oven Kembali Kinclong dengan 3 Bahan Ini

Air akan mendidih, menambah kelembapan pada rongga oven yang memungkinkan kita membersihkan kotoran yang menempel dengan mudah.

Sedangkan untuk oven bertekstur, memungkinkan kita untuk agak sedikit berkerja keras membersihkannya. 

Shimek mengatakan, oven ini memiliki permukaan yang dirancang khusus untuk membakar tumpahan secara bertahap, saat kita menggunakan oven.

Inilah yang menyebabkan oven ini pun disebut sebagai oven pembersih berkelanjutan.

Kita disarankan untuk rajin membersihkan oven jenis ini, menggunakan kain lembap.

Langkah ini berguna untuk mengurangi residu yang mungkin muncul.

Bersihkan oven sesuai kebutuhan

Tergantung pada seberapa sering kita menggunakannya atau apa yang kita masak, oven mungkin membutuhkan perhatian lebih sering, sebelum memasuki umur tiga bulan.

Shimek mengungkapkan, bau yang tertinggal, makanan yang terasa aneh, dan asap yang berlebihan adalah tanda-tanda sudah waktu oven untuk dibersihkan.

Sekali lagi, jangan lupa untuk membaca instruksi dari pabrik terlebih dahulu sebelum menggunakan dan membersihkan oven, agar oven bisa tahan lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com