Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusu, Fase Penting Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi

Kompas.com - 29/05/2021, 12:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertumbuhan dan perkembangan di sekitar wajah, rahang, dan mulut bayi dipengaruhi oleh fase menyusui.

Fase tersebut umumnya dimulai sejak bayi baru lahir.

Dr drg Eriska Riyanti, Sp KGA (K), dokter gigi anak, mengatakan, proses menyusui pada bayi, termasuk mengisap dan menelan air susu ibu (ASI) akan menentukan tumbuh kembang sang bayi.

Baca juga: Modest Wear untuk Ibu Menyusui yang Ingin Tampil Chic

"Tumbuh kembang bayi yang diharapkan adalah tumbuh kembang optimal di sekitar rongga mulut, tulang rahang, dan otot-otot di sekitar wajah."

Demikian pemaparan Eriska dalam jumpa pers "Dot Baby Huki Solusi Pendukung ASI" yang diadakan virtual pada Jumat (28/5/2021) siang.

Apabila proses mengisap dan menelan ASI berjalan baik, maka kebutuhan nutrisi anak akan terpenuhi.

"Oleh karena itu kita perlu mengoptimalkan asupan nutrisi anak."

Baca juga: Vaksin Covid-19 pada Ibu Menyusui Juga Bermanfaat bagi Bayi

"Proses menyusui adalah cara pemberian nutrisi yang terbaik untuk anak," sebut wanita yang juga Ketua Peneliti di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran tersebut.

Ia membeberkan keuntungan ibu memberikan ASI pada bayi, yaitu:

  • Membentuk kedekatan antara ibu dan bayi

 

  • Menghindari bayi tersedak

 

  • Membantu pertumbuhan rongga mulut bayi
  • Menghindari gangguan pernapasan pada bayi

"Ketika bayi minum ASI, maka lidah bayi akan mendorong puting ibu ke arah atas. Hanya ada proses mengisap dan menelan di sini," kata Eriska.

"Kemudian, otot-otot di sekitar rongga mulut dan tulang rahang akan menarik keluar ASI dari puting."

Dot sebagai pengganti menyusu ASI

Disebutkan Eriska, ada beberapa kondisi yang membuat ibu tidak dapat memberikan ASI kepada bayi, atau pemberian ASI tidak dapat dilakukan secara sempurna.

Baca juga: Vaksin Covid-19 pada Ibu Menyusui Juga Bermanfaat bagi Bayi

Contohnya, kondisi kesehatan ibu atau bayi yang kurang baik, atau ibu yang harus meninggalkan bayinya di rumah untuk bekerja.

"Pada kondisi tersebut, dibutuhkan cara pemberian susu dengan menggunakan dot," tutur dia.

Namun, mekanisme bayi menyusui yang mengisap ASI langsung dari puting ibu dan menggunakan botol susu berbeda.

"Si kecil yang minum susu menggunakan dot sering kali tersedak, kembung, hingga maloklusi (gangguan pertumbuhan gigi dan rahang)."

Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari posisi bayi menyusu, kesiapan bayi menerima aliran susu, intensitas mengisap dot, hingga bentuk dot yang tidak tepat.

"Apabila dot yang digunakan tidak disesuaikan dengan mekanisme puting ibu, proses mengisap dan menelan susu pada bayi akan terganggu," kata dia.

"Akibatnya perkembangan bayi juga terganggu," sebut dia lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com