Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Pendidikan Reproduksi bagi Anak Laki-Laki Agar Punya Empati

Kompas.com - 30/05/2021, 13:14 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pendidikan reproduksi selama ini masih amat jarang diberikan kepada anak laki-laki. Padahal pendidikan itu penting agar mereka mampu berempati dan menjadi support system untuk perempuan di sekitarnya.

Pengalaman reproduksi termasuk menstruasi selama ini dianggap hal yang tabu dibicarakan secara terbuka di kalangan laki-laki.

Hal ini memicu akan pemahanan yang salah dan ketidaktahuan yang merujuk pada perilaku tidak menyenangkan.

Misalnya, perempuan yang sedang haid dianggap kotor dan menjadi sumber penyakit. Selain itu, laki-laki juga seringkali tidak memberikan respon yang tepat terhadapi pengalaman reproduksi perempuan.

Contohnya kecenderungan bullying kepada teman perempuannya yang sedang menstruasi. Di sisi lain, banyak laki-laki juga kebingungan ketika pasangannya mengalami nifas atau menstrual cramp.

Baca juga: Perempuan, Jangan Malu Berdiskusi Seputar Menstruasi

Hal ini adalah buah dari minimnya pendidikan reproduksi bagi kaum adam. Karena itu, amat dianjurkan untuk mengajarkan anak laki-laki akan isu seksualitas sejak dini termasuk yang dialami perempuan.

"Penting menciptakan ruang bagi laki-laki untuk bicara soal reproduksi agar mampu berempati, sadar akan kompleksitas dan sistemnya," jelas Nur Hasyim, Co founder Aliansi Laki-laki Baru dalam Virtual Period Party by Perfect Fit yang digelar secara daring pada Jumat (28/05/2021).

Anak laki-laki juga bisa memberikan atmosfer positif pada perempuan di sekitarnya agar pengalaman menstruasinya tidak sepenuhnya buruk.

Seksualitas sama pentingnya untuk disampaikan kepada laki-laki sejak dini karena semua punya kepentingan yang setara.

Baca juga: Ketahui 7 Tips Membicarakan Topik Menstruasi pada Anak

Seringkali pengalaman seksualitas diingat sebagai hal yang menyakitkan dan tidak nyaman bagi perempuan. Sementara laki-laki merasakannya sebagai hal yang menyenangkan belaka.

Pendapat yang bertolakbelakang ini adalah bukti akan pemahaman yang tidak menyeluruh. Karena itu, orangtua disarankan untuk mengajari anak laki-lakinya sejak dini mengenai isu yang esensial ini.

Menurutnya, jika laki-laki melihat proses menstruasi sebagai hal yang normal maka akan muncul kesadaran. Dampaknya juga baik untuk kecakapan marital adjustment, tambah pria yang akrab disapai Boim ini.

Baca juga: Usia Berapa Anak Perlu Mendapatkan Pendidikan Seks?

Salah satu gagasan yang bisa ditindaklanjuti adalah kelas ayah berbasis komunitas. Diskusinya termasuk soal menyampaikan informasi yang tepat dan cara memberikan dukungan pada perempuan.

"Kuncinya adalah create space aman untuk bicara bahwa pria perlu terlibat dan berkontribusi sehingga tidak terjebak stigma dan menjadi hal tabu lagi," tandas pria yang berprofesi sebagai dosen sosiologi keluarga ini.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com