KOMPAS.com - Istilah doxing yang viral di media sosial menjadi pengingat agar kita lebih peduli pada kerahasiaan data pribadi.
Doxing yang merupakan perilaku membuka data pribadi seseorang ke publik tanpa izin sedang jadi pembahasan warganet.
Tindakan kejahatan digital ini memiliki dampak serius yang seringkali tidak disadari.
Data pribadi yang tersebar bebas memungkinkan oknum tak bertanggung jawab memiliki akses tak terbatas pada diri kita.
Baca juga: Mengenal Doxing, Istilah yang Ramai Dibahas Warganet
Tindakannya bisa saja membahayakan seperti melakukan kekerasan, teror sampai meretas rekening perbankan.
Data berupa nomor ponsel, NIK, dan alamat rumah termasuk beberapa hal yang harus dirahasiakan.
Sayangnya, banyak yang gegabah membagikannya secara daring yang memudahkannya menjadi korban doxing.
Untuk memcegahnya, ada beberapa cara yang kita lakukan sesuai panduan dari Safenet yaitu:
Sebelum meng-install platform atau aplikasi tertentu di gawai pribadi, simak detail privasi dan layanannya.
Tujuannya untuk mengetahui data apa saja yang diambil oleh platform tersebut.
Mungkin saja ada kebijakan yang tidak sesuai dengan preferensi pribadi.
Misalnya beberapa situs gratis yang mengumpulkan data pribadi dan menjualnya ke pihak ketiga sebagai bahan marketing.
Tinjau informasi pribadi yang sudah tersedia secara daring dan dokumentasikan alamat situs tersebut.
Catatan ini bisa saja bermanfaat di kemudian hari untuk menjamin keamanan data pribadi.
Segera hapus data pribadi yang tersebar secara daring apabila membuat kita tidak nyaman atau berbahaya. Misalnya saja alamat, foto tampilan rumah atau potret anak kita.
Pikirkan lagi soal foto kita yang pernah tersebar secara daring termasuk lewat media sosial atau aplikasi chatting.
Baca juga: Belajar dari Rachel Venya, Awas Terjebak Doxing, Apa Itu?
Waspadai bagaimana itu bisa diakses dan dipakai untuk merugikan kita di kemudian hari.
Pertimbangkan untuk menghapus informasi pribadi dari basis data publik.
Kini ada ada beberapa layanan yang bisa kita pakai untuk menghapus data yang tidak berkenan diketahui orang.
Kita bisa menghapus data pribadi yang tersedia di layanan Google dengan mengakses laman berikut, https://s.id/hapusdatapribadi.
Seringkali sumber data pribadi adalah media sosial yang kita gunakan. Karena itu, cek lagi soal pengaturan privasi untuk mengetahui informasi apa yang bisa dilihat orang lain.
Hapus dan batasi konten yang dianggap dapat merugikan atau berbahaya di masa mendatang.
Biasakan untuk menonaktifkan pelacakan lokasi untuk akun media sosial apa pun.
Jangan pernah membagikan lokasi real-time di media sosial agar tidak memicu perilaku doxing.
Hindari mengunggah KTP, tiket, foto rumah, foto anak dengan seragam sekolah, nama lengkap dan informasi pribadi lain yang dapat membuka privasi kita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.