KOMPAS.com - Belum lama ini, Pangeran Harry menunjukkan sesi terapi pribadinya kepada publik di episode keempat "The Me You Can't See", sebuah dokumenter kesehatan mental yang dia produksi bersama dengan Oprah Winfrey.
Dalam episode tersebut, Duke of Sussex mempraktikan teknik yang dikenal sebagai desensitisasi dan pemrosesan ulang gerakan mata atau terapi trauma EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing).
Terapi ini dirancang untuk membantu pasien mengatasi ingatan traumatis yang terkait dengan gangguan stres pasca-trauma.
Namun, menurut terapis EMDR Nidhi Tewari, saat ini terapi tersebut juga dapat digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan.
Baca juga: Pangeran Harry Ungkap 3 Momen Tak Berdaya dalam Hidupnya
Mengatasi trauma dengan EMDR
Sebelum perawatan EMDR dapat dimulai, terapis pertama-tama akan meninjau riwayat pasien dan mengidentifikasi ingatan traumatis yang perlu diselesaikan.
Harry mengungkapkan bahwa dia menggunakan perawatan itu untuk mengatasi perasaan khawatir yang selalu dialaminya ketika terbang kembali ke Inggris.
"Bagi saya, London adalah pemicu. Itu karena apa yang terjadi pada ibu saya, apa yang saya alami, dan apa yang saya lihat," katanya.
Dalam sesi tersebut, terapisnya meminta dia untuk menyilangkan tangan dan menepuk bahunya sambil mengingat kembali kenangan, serta bagaimana perasaan itu terjadi.
Ketukan bahu dimaksudkan untuk membantu otak memproses ulang ingatan-ingatan sulit itu sambil memusatkan perhatian pada sensasi luar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.