Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 16/12/2022, 11:52 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Penggunaan pelumas saat bercinta dikhawatirkan dapat menghambat kehamilan.

Hal ini didukung oleh sejumlah penelitian, baik berkaitan dengan kemungkinan menurunkan peluang kehamilan maupun penelitian yang membantahnya.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Mississippi, Dr Lakeisha Richardson, misalnya, mengungkapkan kepada Healthline, sejumlah pelumas vagina sebenarnya mengandung spermisida. Artinya, substansi yang dapat mencegah kehamilan.

Meskipun ketika kebanyakan pelumas tidak mengandung spermisida lagi, banyak pelumas mengandung bahan-bahan seperti petroleum, propilen glikol, gliserin, paraben, silikon, and Nonoxynol-9 (terkadang disingkat N-9).

Semua bahan ini, kata Richardson, dapat memengaruhi motilitas sperma atau kemampuan sperma untuk bergerak dengan baik melalui saluran reproduksi wanita.

Selain itu, pelumas juga diyakini dapat menurunkan viabilitas sperma, sehingga sekalipun bergerak masuk menuju sel telur sperma tersebut tidak dapat bertahan hidup ketika benar-benar bertemu sel telur.

Meski begitu, sejumlah penelitian menemukan bahwa penggunaan pelumas tampaknya tidak berpengaruh terhadap kemungkinan pembuahan alami.

Beberapa penelitian berbeda telah menelitinya pada kelompok wanita yang mencoba untuk hamil.

Rincian penelitian bisa dibaca pada tautan berikut.

 Baca juga: Pakai Pelumas saat Bercinta Turunkan Peluang Kehamilan, Benarkah?

Jadi, meskipun pengaruh pelumas terhadap kemampuan sperma untuk membuahi didukung oleh sejumlah penelitian, tetap ada kemungkinan kehamilan ketika seseorang melakukan hubungan intim tanpa kontrasepsi.

Sehingga jika tidak berencana hamil, sebaiknya tetap menggunakan alat kontrasepsi yang dapat diandalkan, selain kondom gunakan pula pil, cincin, atau IUD.

Sementara bagi pasangan yang merencanakan kehamilan namun berada pada kondisi tertentu, seperti pria punya masalah dengan jumlah sperma yang rendah, motilitas sperma yang buruk, atau masalah kesuburan lainnya, para ahli tidak merekomendasikan penggunaan pelumas.

Hal ini dianjurkan demi memaksimalkan peluang kehamilan.

Di samping itu, penting untuk mengupayakan kehamilan lewat faktor-faktor lainnya, di antaranya:

1. Membaca kemasan dengan cermat

Seperti yang telah diungkapkan oleh Richardson, banyak pelumas mengandung bahan-bahan seperti petroleum, propilen glikol, gliserin, paraben, silikon, and Nonoxynol-9 (terkadang disingkat N-9).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com