Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 16/12/2022, 11:52 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Semua bahan ini dikhawatirkan dapat memengaruhi motilitas sperma atau kemampuan sperma untuk bergerak dengan baik melalui saluran reproduksi wanita.

Untuk itu, penting untuk membaca kemasan pelumas sebelum membeli atau menggunakannya.

Di samping menghindari bahan-bahan tersebut, ia juga merekomendasikan untuk menggunakan pelumas yang ramah sperma. Menurut Richardson, beberapa produsen pelumas menyediakan produk khusus dan biasanya tertulis TTC (Trying to Conceive/mencoba untuk hamil) atau istilah sejenisnya.

Baca juga: 4 Bahan Alami yang Bisa Dijadikan Pelumas Seks

2. Mencari pelumas yang aman untuk kesuburan

Melansir Extend Fertility, pelumas yang dikategorikan aman untuk kesuburan biasanya tidak menghandung bahan berbahaya seperti silikon, petroleum, serta memiliki pH yang cocok dengan air mani dan cairan serviks, yakni sekitar 7 atau pH netral.

Banyak pelumas memiliki pH yang sedikit asam untuk menyesuaikan tingkat pH vagina, yakni berkisar 3,8-4,5.

Namun, pH asam dapat berkontribusi pada toksisitasnya terhadap sperma.

Jangan ragu untuk bertanya pada petugas di toko tempat membeli pelumas. Sebab, tidak semua pelumas berlabel "ramah kesuburan" memberikan bukti.

3. Mengonsumsi vitamin prenatal

Selain memerhatikan dan memilih pelumas yang tepat, Richardson juga menyarankan untuk melakukan upaya-upaya lain yang dapat meningkatkan peluang kehamilan.

Salah satunya adalah mengonsumsi vitamin prenatal. Richardson menyarankan untuk mengonsumsinya tiga bulan sebelum berusaha untuk hamil.

Vitamin ini dapat membantu memastikan tubuh mendapatkan vitamin dan mineral yang cukup untuk menciptakan lingkungan yang sehat untuk tumbuhnya janin jika seseorang hamil.

Wanita di usia reproduksi dianjurkan untuk mengonsumsinya secara teratur.

Misalnya, jika dibandingkan dengan multivitamin, vitamin prenatal cenderung menggandung asam folat yang lebih tinggi untuk membantu mencegah cacat tabung saraf.

Vitamin ini juga mengandung lebih banyak zat besi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Baca juga: Cegah Stunting, Penuhi Gizi sejak Persiapan Kehamilan

4. Menghindari penggunaan produk di area vagina

Produk yang dapat memengaruhi pH vagina atau membahayakan bagi sperma, seperti krim vagina atau douch, sebaiknya dihindari oleh seseorang yang sedang mencoba untuk hamil.

5. Menggunakan uji ovulasi

Banyak wanita mungkin berpikir masa ovulasinya jatuh pada hari ke-14 dari siklus haid. Padahal, hari ovulasi setiap wanita bisa berbeda dan bergantung pada panjang siklus masing-masing.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com