Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Langkah Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi Wanita

Kompas.com - 03/06/2021, 06:01 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Vagina adalah organ yang dapat membersihkan dirinya sendiri tanpa memerlukan produk pembersih khusus.

Namun, beberapa orang tetap mencari tahu tentang bagaimana cara menjaga kebersihan alat reproduksi wanuta demi alasan higienitas dan merasa lebih percaya diri.

Nah, apakah kita perlu membersihkan vagina?

Jawabannya, tidak. Tapi, kita perlu membersihkan vulva.

Vagina adalah bagian dalam dari alat kelamin wanita. Sedangkan vulva mengacu pada bagian luar yang meliputi struktur seperti klitoris, labia mayora dan labia minora, serta lubang vagina.

Vagina adalah organ dalam. Oleh karena itu, seperti organ dalam lainnya, vagina tidak perlu dibersihkan.

Koloni kompleks bakteri baik dan mikroba lain akan membantu menjaga vagina tetap sehat.

Mencuci, terutama dengan sabun atau melakukan douching yang keras, dapat membuat pH vagina tidak seimbang dan malah meningkatkan risiko infeksi serta bau tidak sedap.

Baca juga: Tidur Tanpa Celana Dalam Baik untuk Vagina, Ahli Ungkap Alasannya

Membersihkan vulva secara aman

Kebersihan dan kesehatan vagina dapat dijaga dengan cara:

1. Menggunakan metode penghalang, seperti kondom, untuk mengurangi risiko kehamilan dan Infeksi Menular Seksual (IMS) dengan pasangan seksual.

2. Menjaga area vagina kering dan tidak lembap, seperti dengan rutin mengganti celana dalam jika sudah basah karena keringat, darah haid, atau cairan lainnya.

3. Buang air kecil setiap setelah berhubungan intim untuk mencegah perkembangan Infeksi Saluran Kemih (ISK).

4. Membasuh dari depan ke belakang setelah buang air kecil.

5. Tidak melakukan seks vagina setelah melakukan seks anal karena dapat menyebarkan bakteri dari anus ke vagina.

Untuk membersihkan vulva, basuh area luar menggunakan air hangat. Kita bisa menggunakan sabun lembut tanpa wangi untuk membersihkan area luar, namun segera membilasnya secara menyeluruh dan mengeringkannya.

Jangan memasukkan sabun ke dalam vagina dan tidak perlu menggunakan sabun yang dilabeli "untuk alat kelamin" oleh pabrik.

Baca juga: Tak Perlu Sabun Khusus agar Vagina Berbau Harum

Kapan perlu ke dokter?

Kita perlu berkonsultasi dengan dokter jika mengalami perubahan mendadak pada bau vagina, terutama jika baunya terlalu kuat.

Bau amis sering kali merupakan tanda vaginosis bakterialis. Sering membersihkan area tersebut tidak akan membuat baunya hilang dan malah bisa membuat infeksinya semakin parah.

Gejala infeksi jamur vagina bisa termasuk:

  • Gatal.
  • Flek putih atau kuning.
  • Sensasi terbakar.
  • Flek bertekstur solid.
  • Lapisan putih pada garis vulva.
  • Nyeri ketika berhubungan intim.

Seseorang yang mengalami vaginosis bakterialis cenderung menyadari tanda seperti berikut:

  • Bau amis.
  • Gatal.
  • Nyeri ketika buang air kecil.
  • Nyeri ketika berhubungan intim.

Baca juga: Jangan Sepelekan, Vagina Lecet Usai Bercinta Mungkin karena 9 Hal Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com