Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Strategi Orangtua untuk Penuhi Kebutuhan Serat Anak

Kompas.com - 03/06/2021, 15:07 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kecukupan serat anak Indonesia masih belum memenuhi angka ideal, 11 sampai 19 gram per hari. Salah satunya karena pola konsumsi anak yang masin minim makanan berserat.

Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, sebanyak 95,5 persen penduduk Indonesia berusia di atas lima tahun masih kurang konsumsi serat.

Hal ini amat disayangkan karena jenis mineral ini amat penting untuk tumbuh kembang anak.

Serat berguna agar kesehatan sistem pencernaan yang merupakan 70 persen dari komponen sistem daya tahan tubuh.

Dokter spesialis anak Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K), menambahkan, serat juga mampu mengurangi risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Baca juga: Anak Gemuk Tak Disarankan Ikuti Diet Keto

"Manfaatnya sangat banyak, terutama untuk bayi dan balita sehingga harus jadi perhatian orangtua," terangnya saat Konferensi Pers Peluncuran Program Kampanye “Jam Makan Serat” dari Bebelac Gold secara daring pada Kamis (3/6/2021).

Karena itu, konsumsi makanan berserat pada anak-anak harus terus didorong agar manfaatnya bisa dirasakan.

Sayangnya, sebagian besar makanan sumber serat bukanlah favorit anak-anak seperti buah, sayuran dan kacang-kacangan.

Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc, Ahli Nutrisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjelaskan. orangtua perlu melakukan pengenalan sejak dini akan konsumsi serat kepada anak.

Tujuannya agar anak terbiasa dan kemudian bisa menikmati makanan yang kaya manfaat untuk tubuhnya.

Baca juga: 4 Cara Makan Lebih Banyak Serat agar Tubuh Lebih Sehat

Menurut wanita ini, ada tujuh strategi yang bisa diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan serat pada anak sejak dini yakni:

  • Memberi contoh

Orangtua harus menjadi role model anak untuk mengaplikasikan pola makan sehat ini. Biasakan untuk rutin mengkonsumsi makanan yang kaya serat dan nikmati bersama anak.

  • Memberi sayur pada setiap makanan utama anak

Anak seringkali tidak suka sayur karena rasanya pahit dan hambar. Hal ini, tambah Prof. Saptawati merupakan hal biologis karena anak cenderung lebih suka rasa manis dan asin.

Baca juga: Jangan Biasakan Anak Makan Sambil Main Gadget

Karena itu, kita harus konsisten mengenalkan sayuran kepada anak berulang kali. Perhatikan pola pemberian makan pada anak untuk mereka terbiasa dan menyukainya.

  • Memberi buah sebagai selingan antara dua waktu makan

Biasakan memberikan camilan berupa buah kepada anak agar tetap mengenyangkan dan menyehatkan. Hampir semua buah memiliki kandungan serat namun ada beberapa jenis dengan kadar yang lebih tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com