Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah yang Timbul Karena Minum Kopi dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 04/06/2021, 11:21 WIB
Intan Pitaloka,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sungguh menjadi hal yang sedikit aneh, ketika kita telah menyeruput kopi, tetapi rasa kantuk tetap menjalar. 

Faktanya, jika kita terlalu sering mengonsumsi kopi, maka tubuh akan menyesuaikan diri sehingga lama-lama kita harus menambah dosis kopi agar tetap terjaga.

Alan Gaby, MD, penulis buku buku Nutritional Medicine mengatakan bahwa efek stimulasi kafein berkurang pada kebanyakan orang jika terus meminumnya.

Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah menghentikan konsumsi kafein untuk sementara waktu dan kemudian mengonsumsinya hanya sesekali setelah itu.

4. Sindrom "kecanduan"

Withdrawal syndrome atau sindrom kecanduan ini merupakan kondisi dimana kita mengalami sejumlah gejala baik fisik maupun psikologis setelah berhenti minum kopi.

Seseorang yang terbiasa minum kopi, lalu berhenti tiba-tiba, bisa mengalami sakit kepala atau pun gejala lainnya.

Umumnya gejala "withdrawal" ini cukup ringan dan tidak berbahaya meskipun sangat mengganggu.

“Gejala-gejala ini biasanya hilang setelah beberapa hari, dan kemudian orang sering merasa lebih baik daripada sebelum mereka mengonsumsi kopi secara teratur,” kata dr. Gaby.

Baca juga: 6 Dampak yang Dirasakan Tubuh Jika Berhenti Minum Kopi

5. Gelisah

Seperti alkohol dan gula, tubuh setiap orang pun bereaksi berbeda-beda terhadap kafein. Kita mungkin merasa sangat normal suatu hari dan kemudian mengalami kecemasan, dan kegelisahan di hari berikutnya.

Banyak orang berpikir bahwa secangkir kopi akan menggantikan beberapa jam tidur yang hilang. Padahal mengonsumsi kafein saat lelah sebenarnya dapat membuat kita semakin lelah.

Batasi diri dengan satu atau dua cangkir jika kita mengalami kegelisahan atau jantung berdebar kencang. 

6. Meninggalkan noda pada gigi

“Seiring waktu, gigi kita bisa berubah warna dari putih menjadi tidak begitu cerah karena sejumlah alasan, dan kopi bisa menjadi penyebab utamanya,” jelas Jim DiMarino, dokter gigi dan direktur urusan medis di Perawatan Mulut, GSK Consumer Healthcare, Amerika Serikat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com