Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Cara Membangun Rasa Percaya Diri Anak Perempuan

Kompas.com - 04/06/2021, 16:00 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Childmind

KOMPAS.com - Media sosial belakangan diramaikan kabar soal perundungan yang dialami oleh anak perempuan Kiwil, Meisya.

Gadis berusia 10 tahun ini diejek jelek oleh warganet karena terlalu mirip dengan ayahnya.

Kabar ini pertama kali diketahui dari unggahan Meggy Wulandari, ibunya yang sudah bercerai dari komedian itu, di akun Instagramnya. Menurutnya, buah hatinya itu menangis karena dianggap tidak mirip ibunya yang memiliki kulit putih.

Kata-kata kasar dari orang yang sebenarnya tak dikenal itu, ujar wanita berhijab ini, melukai hati dan merusak mental anaknya.

"..beberapa hari lalu Meisya nangis dan curhat klo dia ga suka mamanya dikatain org2 dia ga suka dirinya dikatain jelek ??anak perempuan pasti lebih seneng dibilang mirip mamanya...Bagi kalian kata2 sepele tp itu melukai hati nya"

Baca juga: Putrinya Dibully, Meggy Wulandari Beri Pengertian soal Risiko Anak Artis

Perundungan berkaitan soal tampilan fisik memang rentan dialami anak perempuan yang beranjak remaja.

Sebelum era digital, biasanya pelakunya adalah temen sekolah atau orang sekitar. Kini, pelakunya bisa datang dari siapa saja karena dampak media sosial, seperti yang dialami anak perempuan Kiwil.

Karena itu, penting untuk menanamkan rasa percaya diri kepada anak perempuan agar terhindari dari body shamming. Terlebih lagi dalam budaya modern saat ini, citra perempuan kerap kali identik denga bentuk tubuh dan penampilan yang tidak realistis.

Baca juga: Yang Dibutuhkan Anak Perempuan dari Ayahnya

Berikut adalah cara yang bisa dilakukan untuk mengajarkan anak soal rasa percaya diri pada penampilannya sejak dini.

  • Jadilah role model untuk penerimaan tubuh

Ibu harus menjadi role model akan pentingnya penerimaan tubuh. Caranya, hindari terobsesi dengan bentuk tubuh, pola diet atau terbiasa merendahka penampilan sendiri.

Catherine Steiner-Adair, EdD, psikolog klinis menyarankan menghindari 'moralitas kelisanan' yakni berbicara tentang makanan dan diri sendiri sebagai baik atau buruk. Misalnya saja dengan kalimat, "Saya sudah melakukan pelanggaran hari ini karena makan pizza, jadi tidak akan makan malam nanti".

Baca juga: Citra Tubuh Dapat Memengaruhi Kepuasan Seksual Wanita

  • Tingkatkan media literasi anak

Tingkatkan media literasi anak dan bahas kontennya bersama. Beritahu anak tentang apa yang baik dan buruk berdasarkan hasil pengamatannya.

Biarkan anak mengembangkan sikap kritis untuk memahami soal body acceptance dan dan memfilter pesan media.

  • Jangan biarkan anak menjadi people pleaser

Ajarkan anak sejak dini agar berani berpendapat dan tidak hanya sekedar menjadi people pleaser atau mengikuti kemauan orang. Sampaikan pentingnya bersuara soal apa yang dia inginkan dan butuhkan.

"Tanyakan 'Apa yang kamu inginkan?' Biarkan dia membuat pilihan dan kemudian hormati pilihan itu." jelas Anea Bogue, MA, salah satu penulis buku anak.

Baca juga: Intip 7 Tips Membesarkan Anak yang Percaya Diri

Halaman:
Sumber Childmind
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com