Ketika memilih partner olahraga, kita tak sekadar mencari teman tetapi mencari seseorang dengan target yang sama dengan kita.
Artinya, kita juga perlu tahu apa yang ingin kita capai dari berolahraga.
Jika target kita menurunkan berat badan, misalnya, kita mungkin perlu menghabiskan lebih banyak waktu untuk melakukan olahraga kardio. Maka carilah partner olahraga dengan frekuensi yang sama.
Jika target kita adalah melakukan lebih banyak kardio dan partner kita mau membentuk tubuh dengan lebih banyak latihan beban, maka dia mungkin akan lebih banyak menghabiskan waktunya di sana.
Perbedaan target ini memang tidak berbahaya, tapi kita bakal mencapai target lebih cepat jika partner kita juga "berlari" di jalur yang sama, bukan?
Faktanya, kita mungkin lebih baik berpartner dengan seseorang yang lebih baik dari kita.
Meskipun kita mungkin berpikir ini tidak adil, sebenarnya ini bisa bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Di satu sisi, tingkat persaingan yang terbangun bisa memicu diri kita untuk lebih semangat dan mendobrak batas diri.
Sementara untuk partner kita, mereka akan punya seseorang yang termotivasi untuk bekerja keras demi mencapai tingkat kemampuan seperti mereka. Pada akhirnya, mereka juga akan lebih semangat berolahraga.
Lebih baik lagi jika kita bisa menemukan partner yang bisa mengisi peran seperti mentor.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.