Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Naomi Osaka tentang Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

Kompas.com - 05/06/2021, 18:01 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

7. Kesehatan mental adalah masalah umum yang jarang disadari

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, prevalensi depresi dan kecemasan secara global berada di atas 30 persen.

Keputusan Osaka untuk menjaga kesehatan mentalnya dan membagikan ceritanya kepada publik adalah kontribusi besar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan mental, ungkap Flanagan.

"Empat dari sepuluh orang yang sekarang menghadapi depresi dan kecemasan harus belajar dari keputusan Osaka."

"Mereka harus terdorong untuk mencari bantuan dan dukungan dalam mendapatkan kembali kesehatan emosional mereka," sambung dia.

8. Mengetahui batasan kita

"Dari informasi yang diungkapkan Osaka kepada publik, keputusannya mundur dari Prancis Terbuka adalah contoh terbaik dari orang yang sadar batasan dan kapasitasnya saat ini."

Demikian kata psikolog Deidre Pereira dari American Academy of Clinical Health Psychology.

Osaka mengutamakan perawatan dirinya di atas kebutuhan atau prioritas orang lain, dan cara Osaka itu bisa kita tiru. Ketahui batasan kita dan hargai keputusan yang kita buat.

Baca juga: 7 Cara Sederhana Mengatasi Stres dan Kecemasan

9. Rehat sejenak

Kapasitas kita dapat berubah dari hari ke hari, dan tergantung situasi.

Stres, penyakit fisik, dan kesulitan tidur adalah beberapa faktor paling umum yang dapat menguras kapasitas kita.

Ketika faktor-faktor di atas muncul, segera lakukan perawatan diri (self-care) untuk mengatur ulang, mengisi ulang, dan terlibat dalam aktivitas yang berharga, sebut Pereira.

"Memilih untuk menarik diri dari aktivitas profesional bisa jadi keputusan terbaik ketika cara itu membuat kita dapat memprioritaskan faktor yang lebih berharga, seperti kesejahteraan mental dan hubungan."

10. Kesehatan fisik dan mental sama pentingnya

Pereira mengatakan, setiap atlet --termasuk Osaka-- wajib mengutamakan kesejahteraan mental, perilaku dan interpersonal sama halnya mereka menjaga kebugaran fisik.

"Dengan merawat kesehatan mentalnya, dia memberikan contoh positif bagi individu di seluruh dunia yang mencoba menyeimbangkan antara tuntutan profesi dengan kesehatan mental, perilaku, dan interpersonal mereka," ujarnya.

11. Mencari bantuan

"Ada pengobatan berbasis empiris yang disebut Terapi Penerimaan dan Komitmen yang membantu orang menjalani kehidupan dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang mereka anut," lanjut Pereira.

"Jenis perawatan ini bisa sangat membantu bagi orang-orang yang dihadapkan dengan keputusan ini."

12. Membangun ketahanan

Selain terapi, kita bisa mengatasi kecemasan dan depresi dengan membangun ketahanan (resilience), kata Flanagan.

"Di masa pandemi Covid-19, mengembangkan fokus, optimisme, dan empati dapat membantu seseorang menjadi tenang dan percaya diri."

"Orang-orang juga harus berbagi tantangan emosional dengan mereka yang peduli dan mencintai mereka."

Baca juga: 10 Manfaat Meditasi untuk Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com