Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Perubahan Perilaku Kucing yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 06/06/2021, 12:50 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber The Spruce

KOMPAS.com - Jika setiap hari bermain dengan kucing peliharaan, kita tentu tahu betul perilaku dan kebiasaannya.

Nah, jika kucing menunjukkan perubahan perilaku, maka kita perlu curiga.

Mengetahui mana perilaku normal kucing adalah kunci untuk mengetahui adanya masalah atau perubahan perilaku pada kucing kita.

Ketika kita menyadarinya, kita bisa mengidentifikasi penyebabnya sebab bisa saja itu merupakan tanda dari sesuatu yang tidak baik.

Melansir the Spruce, beberapa penyebab perubahan perilaku kucing yang perlu diwaspadai antara lain:

1. Perilaku agresif

Beberapa kucing punya dorongan perilaku agresif yang lebih kuat terhadap beberapa objek, seperti mainan, anak-anak, atau hewan peliharaan lain.

Ini adalah hal wajar dan cukup sering terjadi meskipun kucing tidak sedang mengejar objek berburu.

Namun, jika kucing yang biasanya tidak agresif tiba-tiba menunjukkan perilaku ini, maka kita perlu mengkhawatirkannya.

Seekor kucing yang biasanya tidak menunjukkan perilaku berburu yang agresif, seperti mendesis, memukul, menggigit, dan agresif secara keseluruhan terhadap hewan lain atau manusia, mungkin mencoba memberi tahu kita sesuatu dengan perubahan perilaku itu.

Sering kali, alasan perubahan perilaku tersebut adalah rasa sakit atau ketakutan yang menghasilkan agresi.

Beberapa peristiwa yang kerap berkaitan dengan perubahan perilaku ini, misalnya kunjungan dokter hewan yang meninggalkan kesan negatif, adanya hewan peliharaan baru di rumah, pertemuan berkesan negatif dengan orang-orang baru, kecelakaan yang menimbulkan trauma, dan lainnya.

Perilaku agresif mendadak ini dapat dihilangkan dengan mencari tahu penyebab rasa sakit atau ketakutan yang dialami kucing, kemudian memberikan solusinya.

Solusinya juga bisa menggunakan obat-obatan atau suplemen, hingga meyakinkan kucing lewat berbagai cara bahwa rasa sakit dan ketakutannya akan hilang.

Ingatlah bahwa cara disiplin bukanlah solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini.

Baca juga: Kucing Suka Membawakan Pemiliknya Bangkai, Ternyata Ini Maksudnya

2. Perubahan perilaku makan

Kucing adalah hewan yang menyukai rutinitas. Hewan berbulu ini akan dengan cepat mengetahui kapan waktu makannya jika kita memberi makan atau selalu menyediakan makan di tempat dan waktu tertentu.

Jika kebiasaan makan kucing berubah drastis, maka itu bisa jadi indikasi adanya masalah.

Misalnya, jika kucing makan lebih banyak daripada biasanya tetapi tidak bertambah gemuk, kita mungkin perlu bertanya pada dokter hewan untuk mencari tahu apakah kucing mengalami hipertiroidisme.

Hipertiroidisme adalah masalah tiroid yang umumnya dialami oleh kucing yang lebih tua dan akan menyebabkan kucing tidak pernah merasa kenyang sekaligus tidak mengalami kenaikan berat badan.

Sayangnya, banyak orang malah menganggap kucingnya rakus dan senang makan apapun ketika pada kenyataannya kucing mereka mengalami hipertiroidisme.

Selain itu, jika kucing makan lebih sedikit atau berhenti makan sama sekali, itu juga bisa mengindikasikan masalah lainnya, misalnya sakit gigi atau stres.

Memang, beberapa kucing memang pemilih atau lebih suka rasa makanan tertentu, tapi jika gejala itu disertai pula dengan gejala muntah, lesu, dan/atau kehilangan berat badan, maka penting untuk memeriksakannya ke dokter hewan.

Halaman:
Sumber The Spruce
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com