Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Terlalu Banyak Kafein Picu Perasaan Cemas, Ini Alasannya

Kompas.com - 06/06/2021, 15:41 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber

"Minum lebih dari 1.200 miligram, bahkan dapat menyebabkan kejang pada beberapa individu," lanjut dia.

Tetapi, itu semua tergantung pada kepekaan pribadi dan tingkat metabolisme.

Orang yang memetabolisme kafein pada tingkat yang lebih lambat akhirnya mengumpulkan lebih banyak kafein dalam sistem tubuh.

Baca juga: Manfaat Mengejutkan Kafein bagi Pertumbuhan Rambut

Metabolisme sebenarnya cepat menyerap, memecah, dan menghilangkan kafein lebih cepat, sehingga orang-orang akan minum lebih banyak cangkir sebelum merasa cemas.

Menurut ahli nutrisi, Lina Begdache, ada orang-orang tertentu yang memiliki cacat genetik pada enzim hati yang memetabolisme kafein dapat membuat mereka menjadi pemetabolisme lambat.

Kafein juga memengaruhi orang muda yang memiliki lebih banyak hormon seks yang bersaing dengan kafein untuk metabolisme.

Dan, wanita pada umumnya, yang memiliki kadar estrogen lebih tinggi akan lebih rentan terhadap gangguan suasana hati.

Beberapa orang mungkin juga lebih sensitif terhadap kafein akibat dari obat-obatan tertentu atau kondisi mendasar yang membuat mereka lebih rentan terhadap efek stimulasi kafein.

Menentukan ambang batas

Karena tidak ada dosis kafein yang cocok untuk semua orang, penting untuk menentukan ambang batas kita sendiri.

Cara utama untuk melakukannya adalah dengan memerhatikan bagaimana perasaan kita saat sedang minum kopi atau minuman berkafein lainnya sepanjang hari.

Ketika kita mulai merasa tegang, gelisah, dan seperti semuanya dipercepat, itu adalah petunjuk bahwa kita telah mencapai ambang batas," ungkap Wolkin.

"Jadi, catat berapa banyak kafein yang kita minum setelah perasaan itu muncul dengan tujuan untuk membatasi asupan kafein sebelum mencapai ambang batas," tambah dia.

Para ahli juga memperingatkan agar kita tidak secara langsung berhenti mengonsumsi kafein karena bisa menyebabkan sakit kepala, kelelahan, sulit berkonsentrasi, mudah marah, dan bahkan nyeri otot.

Giordano merekomendasikan secara bertahap mengurangi jumlah kafein yang diminum dalam sehari untuk memungkinkan sistem tubuh kembali normal dengan cara yang lebih terukur.

Apabila kita seorang peminum kopi, Cleveland Clinic menganjurkan supaya kita bergantian antara kopi biasa dan kopi tanpa kafein pada awalnya, terutama jika rasa kopi adalah apa yang benar-benar kita cari.

Cobalah cara ini setidaknya selama dua hingga tiga minggu secara bertahap untuk menurunkan jumlah kafein yang diminum dalam sehari dan lihat apa manfaatnya bagi tubuh kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com