Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emosi dan Perilaku Anak Ternyata Ikut Memengaruhi Gaya Pengasuhan

Kompas.com - 07/06/2021, 14:22 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Moms

KOMPAS.com - Setiap orangtua tentunya memiliki gaya pengasuhan yang berbeda dan ada teori tentang bagaimana seseorang mengembangkan gaya pengasuhan mereka, serta apa yang memengaruhinya.

Beberapa percaya bahwa bagaimana seorang ibu dididik dan dibesarkan akan mempengaruhi bagaimana dia membesarkan anak-anaknya. 

Namun, untuk saat ini, belum banyak penelitian yang telah dilakukan untuk melihat bagaimana seorang anak dapat mengubah gaya pengasuhan. Mungkin kita bertanya-tanya apakah ibu mengasuh setiap anak secara berbeda berdasarkan siapa mereka.

Menurut Medical Xpress, sebuah studi yang dilakukan oleh Elizabeth Shewark dari Michigan State University juga menunjukkan bahwa emosi dan perilaku anak dapat memengaruhi cara orangtua mengasuh anak-anak mereka.

Baca juga: Cara Menghadapi Perilaku Nakal Balita, Sabar Saja Tidak Cukup

Elizabeth melihat bagaimana lingkungan dapat memengaruhi gaya pengasuhan, khususnya bagaimana emosi negatif anak memengaruhi gaya pengasuhan.

Dia menyatakan bahwa sebagian besar penelitian berakar pada genetika dan lingkungan yang sama antara anak dan orangtuanya.

Studi ini mengamati 561 anak adopsi dan orangtua angkat maupun orangtua kandung mereka. Elizabeth pun mengikuti anak-anak tersebut sejak mereka masih bayi hingga berusia 12 tahun.

Studi ini dinilai menarik karena orangtua angkat sudah jelas tidak memiliki hubungan genetik dengan anak, tetapi mereka berbagi lingkungan yang sama.

Baca juga: Terbukti, Pola Asuh Kasar Perkecil Struktur Otak Anak

Kebalikannya akan berlaku untuk orangtua kandung. Mereka terkait secara genetik, tetapi tidak berbagi lingkungan yang sama dengan anak kandung mereka.

Emosi negatif

Dari studi tersebut ditemukan bahwa anak-anak pada usia 4 tahun yang punya masalah pada emosi negatif seperti kemarahan, lebih mungkin memiliki gaya pengasuhan dengan menampilkan permusuhan terhadap orangtua adopsi mereka.

Hal ini menyebabkan mereka menjadi lebih marah pada saat mereka berusia 6 tahun dan itu menjadi sebuah siklus.

Para peneliti juga terkejut bahwa emosi seperti kemarahan dan kesedihan tidak ditanggapi dengan gaya pengasuhan yang lebih hangat karena itu adalah gaya yang lebih mendukung dan terbukti membantu anak-anak adopsi menyesuaikan diri dengan lebih baik di lingkungan keluarga mereka.

Sebagai kesimpulan, tim menyatakan bahwa jelas seorang anak secara individu dapat berperan dalam bagaimana orangtua membesarkan anak melalui gaya pengasuhannya.

Baca juga: Pengasuhan Positif Mudahkan Orangtua dalam Mendidik Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Moms
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com