Jika kita menggunakan obat resep yang mengandung kafein, bicarakan dengan dokter tentang kemungkinan alternatif. Apabila alternatif tidak memungkinkan, kita harus mengurangi asupan kafein dengan cara lain.
Kunci lain untuk mengalahkan gejala penarikan kafein adalah dengan minum banyak air. Menjaga tubuh tetap terhidrasi akan memberi energi pada tubuh, yang mungkin meniadakan kebutuhan akan kafein.
"Orang-orang sering minum kafein karena mereka sepertinya tidak bisa tetap terjaga, tetapi dehidrasi sering kali menjadi alasan mereka tidak punya energi untuk memulainya," kata Czerwony.
"Jika kita bisa terhidrasi, kita akan bersemangat dan tidak terlalu membutuhkan kafein," imbuh dia.
Baca juga: Minum Teh Bikin Dehidrasi, Mitos atau Fakta
Berhenti secara perlahan
Kita juga dapat mengikuti kiat-kiat berikut ini agar dapat membantu kita berhenti mengonsumsi kafein secara bertahap.
• Tetapkan batas waktu
Tetapkan waktu di mana kita stop mengasup kafein setiap harinya. Para ahli medis menyarankan jam 2 siang agar tidak mengganggu waktu tidur kita di malam hari.
• Gantikan dengan minuman berkafein rendah
Mulailah dengan perubahan kecil. Jika kita biasanya minum kopi sangrai ringan, beralihlah ke sangrai gelap. Jika kita biasanya minum teh hitam, cobalah teh hijau atau teh putih.
Baca juga: Ketahui, Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Teh Hijau
• Beralih ke kopi tanpa kafein
Apabila kita biasanya minum kopi hitam yang memiliki lebih banyak kafein daripada minuman berkafein lainnya, mulailah dengan memotongnya setengah atau bahkan seperempat kopi tanpa kafein.
Kemudian, setiap beberapa hari, kurangi lagi, perlahan-lahan kurangi asupan kita dari waktu ke waktu.
Baca juga: 5 Dampak pada Tubuh Jika Terlalu Banyak Ngopi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.