KOMPAS.com - Tim nasional pria Ukraina baru saja merilis jersey untuk Euro 2020.
Jersey itu akan digunakan pada pertandingan pembukaan grup C melawan Belanda pada 13 Juni.
Namun, jersey ini rupanya memicu kemarahan Rusia. Apa penyebabnya?
Melansir CNN, Ukraina menyertakan peta dalam desain jersey tersebut yang mencakup Crimea, wilayah yang sudah dianeksasi oleh Rusia pada 2014. Itulah yang membuat Rusia kesal.
Presiden asosiasi sepak bola Ukraina, Andrii Pavelko merilis gambar jersey tersebut melalui laman Facebook pada Minggu (6/6/2021).
"Ini adalah garis besar paling berharga dari negara kita bagi kita semua," tulisnya.
"Tanah air tunggal dan tak terpisahkan dengan Crimea, Donetsk, Luhandk, Kiev, Dnipro tempat saya berasal, Lviv, Odessa, serta semua kota dan desa, di mana melodi utama dari masa kanak-kanak adalah lagu kebangsaan."
Pavelko meyakini, siluet Ukraina akan memberikan kekuatan pada para pemain karena mereka akan berjuang untuk seluruh masyarakat Ukraina. Semua masyarakat menurutnya juga akan mendukung pemain timnas di semua pertandingan.
Selain menyertakan peta, jersey Ukraina tersebut juga menyertakan tulisan "Glory to Ukraine (kejayaan untuk Ukraina)" di bagian belakang kerah dan "Glory to the Heroes (kejayaan untuk para pahlawan)" di kerah bagian dalam.
Baca juga: Sertakan Peta Krimea pada Seragam Euro 2020, Ukraina Dibela Sekutu Barat
Rusia juga membangun kekuatan militer di sepanjang perbatasan dengan Ukraina, tempat pasukan Kiev memerangi separatis pro-Rusia sejak 2014.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa disertakannya Crimea ke dalam peta Ukraina adalah upaya untuk menciptakan "ilusi yang tidak mungkin".
Zakharova mengritik penyertaan frasa Glory to Ukraine dan Glory to the heroes yang ia hubungkan dengan nasionalis Ukraina yang berjuang bersama Nazi dalam Perang Dunia II.
"Kiev tampaknya berusaha menjauhkan slogan ini dari asalnya yang tidak nyaman dan mengisinya dengan makna positif baru untuk membuat seluruh dunia menganggapnya sebagai sesuatu yang progresif," katanya.
Pada Senin (7/6/2021), Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba memberikan pujian atas jersey tersebut melalui Twitter.