WFH Bikin Ukuran Pakaian Berubah, Apa yang Harus Dilakukan?

KOMPAS.com - Sudah setahun lebih pandemi Covid-19 melanda dan sebagian besar dari kita menjalani semua aktivitas di dalam rumah, termasuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Hal ini membuat kita jadi jarang bergerak. Alhasil, berat badan pun bertambah, sehingga membuat beberapa pakaian sebelum WFH tidak lagi muat.

Berdasarkan laporan terbaru dari American Psychological Association, sebanyak 42 persen orang dewasa yang disurvei mengatakan bahwa berat badan mereka bertambah selama 12 bulan terakhir. Rata-rata, mereka bertambah sekitar 13 kg.

Saat para pekerja mulai kembali ke kantor dari masa WFH yang cukup panjang, seorang stylist pribadi, Mellicia Marx mengatakan beberapa kliennya khawatir karena pakaian lama mereka tidak lagi muat.

"Kembali ke kantor setalah WFH sepertinya membutuhkan sedikit dukungan. Ketika kita merasa tidak nyaman terhadap tubuh kita, itu hanya akan menambah stres," ujarnya.

"Hal itu bisa membuat orang takut untuk kembali bekerja daripada melihat aspek positif lainnya saat bertemu dengan rekan kerja di kantor," sambung dia.

Marx juga mengingatkan kliennya untuk tidak perlu mengubah tubuhnya, melainkan mengganti pakaian lama yang sedikit membantu.

Membeli pakaian bekas

Penata pakaian virtual, Rose Jubb mengatakan, untuk mengganti pakaian lama yang tidak muat, kita tidak perlu membeli yang baru karena kita bisa membeli pakaian bekas yang lebih murah.

"Ada pengecer barang bekas online yang memudahkan pencarian berdasarkan merek, gaya, ukuran, dan lainnya," ungkapnya.

"Kita juga dapat menemukan penawaran luar biasa untuk merek yang kita sukai, sering kali itu adalah label atau merek baru dengan harga yang lebih murah," tambah dia.

Tetapi, ingatlah bahwa dalam hal ukuran setiap merek pakaian pasti akan berbeda-beda. Jadi, Jubb menyarankan agar kita melakukan pengukuran sendiri dan membandingkan dengan tabel ukurannya. Lalu belilah sesuai ukuran kita.

"Karena membeli online, terkadang ukuran kita bisa saja tidak sesuai. Untuk menghindarinya, naikkan ukuran satu tingkat lebih besar agar pakaian yang kita terima tidak menjadi sia-sia," katanya.

Baca juga: Gaya Hidup Selama Pandemi Bikin Sulit Menjaga Berat Badan

Berinvestasi pada pakaian berwarna netral

Jika tempat kerja kita condong ke sisi formal, stylist pribadi, Michelle T. Sterling merekomendasikan agar kita memiliki pakaian yang sederhana dengan warna-warna netral.

Misalnya, kemeja, celana panjang, rok, dan jaket dengan sentuhan warna seperti biru navy, abu-abu, hitam atau putih.

"Tentukan warna netral apa yang menarik selera kita dan padukan pada outfit kita. Sebagai contoh, atasan biru navy dengan bawahan hitam bisa menjadi tampilan profesional yang cocok," jelasnya.

Marx juga menganjurkan untuk mengenakan pakaian yang netral guna meminimalkan perhatian orang ke area tubuh yang tidak ingin ditonjolkan.

"Warna-warna cerah dan terang biasanya lebih memperjelas lekuk, bentuk tubuh, atau semuanya yang akan menarik perhatian dibandingkan dengan warna yang lebih gelap," ujarnya.

Jangan terlalu kritis terhadap perubahan ukuran

Saat kita sedang menyesuaikan diri dengan pakaian untuk kembali bekerja di kantor, jangan lupa bersikap baik pada tubuh kita.

Bagaimanapun, memiliki pemikiran yang positif adalah alasan mengapa kita bisa melewati pandemi global ini dengan tetap sehat.

Berhati-hatilah dengan setiap pembicaraan diri negatif yang melintas di kepala saat kita melepaskan beberapa pakaian dan mencoba yang lain.

"Pembicaraan diri yang negatif itu mengalihkan perhatian kita dari apa yang seharusnya kita fokuskan pada hari itu," ungkap Marx.

Menurut dia, kuncinya adalah memiliki outfit yang membuat kita merasa seperti diri sendiri ketika berjalan keluar pintu rumah dan menghilangkan pikiran negatif tentang perubahan tubuh.

"Jika kita dapat menghilangkan gangguan stres ini dari kehidupan dan mampu menyesuaikan diri dengan ukuran baru, bayangkan apa yang bisa kita capai di tempat kerja dan di tempat lain," katanya.

Baca juga: 3 Tips Atasi Berat Badan Anak yang Membengkak di Tengah Pandemi