Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Korban Pelecehan Seksual Butuh Waktu Lama untuk "Speak Up"?

Kompas.com - 09/06/2021, 12:09 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Pengakuan yang merujuk pada peristiwa yang sudah cukup lama juga rentang dituding tidak benar dan sekedar fitnah belaka.

Banyak yang mempertanyakan, jika hal itu benar-benar terjadi maka apa alasannya untuk tidak segera melaporkannya ke pihak berwajib.

Menanggapi hal ini, Yolanda Moses, profesor antropologi di University of California punya pendapat yang jelas. "Hanya karena korban tidak segera melapor tentang kekerasan seksual bukan berarti tuduhan itu tidak benar," ujarnya.

Baca juga: Mengapa Kita Membutuhkan Undang Undang untuk Melawan Kekerasan Seksual?

Korban kerap disalahkan

Masyarakat cenderung menyalahkan korban, khususnya perempuan, sehingga banyak yang ragu mengakui pengalamannya. Seringkali korban dituduh melakukan fitnah untuk merusak hidup dan reputasi pria yang melakukan pelecehan.

Contoh seperti ini menunjukkan bahwa masih ada sifat yang tidak seimbang dalam masyarakat kita dan bahwa perempuan direndahkan, kata Moses.

Ada juga anggapan lawas yang berpendapat 'perempuan baik tidak diperkosa' yang membuat korban cenderung menyalahkan dirinya sendiri.

Selain itu, orang akan mulai mengajukan pertanyaan tendensius seperti 'Mengapa ada di tempat seperti itu?' atau 'Mengapa bergaul dengan orang seperti itu?'. Pertanyaan itu seperti mengalihkan kesalahan kepada korban.

Baca juga: Gofar Hilman: Minta Maaf kepada Semua Pihak yang Tak Nyaman Gue Rangkul

Alasan lainnya, Moses berpendapat upaya speak up bisa memicu kenangan yang menyakitkan dan menyebabkan rasa malu pribadi.

"Seseorang mungkin tidak ingin menghidupkan kembali pengalaman itu," tambahnya.

Seringkali korban harus mereka ulang pelecahan yang dialaminya, yang tentunya bisa menjadi pengalaman mengerikan. Khususnya ketika orang-orang yang mendengarnya malah tidak percaya kepada korban.

Terlebih lagi jika pelakunya adalah orang terkenal, orang yang berkuasa di masyarakat atau di hidup mereka. Alih-alih bicara terbuka, korban memilih untuk diam dan berkutat dengan permasalahan serta trauma yang dialaminya sendiri.

Baca juga: Banyak Remaja Perempuan Tidak Sadar Jadi Korban Kekerasan Seksual

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com