Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boikot Karya Pelaku Pelecehan Seksual, Apakah Bermanfaat?

Kompas.com - 11/06/2021, 14:33 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nama Coki Pardede kembali viral di Twitter karena cuitannya yang kontroversial dan dinilai tak berempati pada korban pelecehan seksual.

Kali ini ia menjadi buah bibir karena mengaku kagum pada sejumlah pelaku pelecehan seksual seperti Harvey Weinsten, Bill Cosby, Tiger Wood dan R Kelly. Terlepas dari perilaku negatifnya, sejumlah nama tersebut dinilai memiliki bakat dan skill yang luar biasa.

Weinsten misalnya, tambah Coki, adalah orang di balik sejumlah film Hollywood terbaik seperti Trilogi Lord of The Rings, Kill Bill dan Silver Lining Playbook.

Sedangkan Bill Cosby yang terbukti menjadi pelaku kekerasan seksual pada gadis di bawah umur disebutnya memberikan sumbangsih besar pada budaya Afrika Amerika.

Baca juga: Speak Up Bisa Bantu Korban Pelecehan Seksual Hadapi Masalahnya

"Tapi sukak apa enggak..Biasanya public figur yg kena kasus Pelecehan Sexual atau skandal seks itu rata" bakat nya luar biasa lho atau pencapaian nya gokil. Harvey weinstein, Bill Cosby, Bill Clinton, Tiger wood, Arnold Schwarzenegger Dll Yg ga bisa di sebut satu satu," ujarnya lewat akun @PardedeReza666.

Ia berpendapat seburuk apapun moral seseorang, tak bisa dipungkiri apabila karyanya dan skill yang dimilikinya berkualitas.

Pendapatnya ini sontak mendapatkan beragam respon dari para pengguna media sosial burung biru. Banyak yang menilai komika ini keterlaluan dan tak menghormati korban kekerasan seksual.

Baca juga: Begini Cara Menanggapi Pelecehan Seksual di Acara Musik

Terlebih lagi cuitan itu dilontarkannya ketika media sosial masih hangat dengan kabar tudingan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Gofar Hilman, penyiar radio yang juga kondang di dunia maya.

Meski mendapatkan banyak respon negatif, Coki berkeras tak ingin merubah pendapatannya. Pasalnya, ia mengaku hanya kagum pada skill orang tersebut bukan pada tindakannya.

"Maksud gw. Bisa kok tetep kagum ama karya nya ato skill nya, TANPA setuju tindakan nya. Kegaguman sama Skill nya BEDA Dgn kekaguman terhadap tindakan Kriminal nya. Kalo org" di jagat twiter ini terlalu bias buat bisa memahami hal ini. Ya gpp, " katanya.

Baca juga: Arie Kriting dan Uus Bela Korban Dugaan Pelecehan Seksual Gofar Hilman

Bagaimana Kita Menyikapi Karya Pelaku Kekerasan Seksual?

Pelaku kekerasan seksual, khususnya publik figur, yang terekspos biasanya akan mendapatkan hukuman sosial berupa pemboikotan atas karyanya. Misalnya seperti yang dialami oleh Kevin Spacey, aktor Hollywood sekaligus pelaku sejumlah kasus penyerangan seksual di Amerika Serikat.

Hal ini terjadi setelah gelombang gerakan #MeToo di Hollywood yang melibatkan sejumlah nama terkenal sebagai korban maupun pelakunya.

Untuk alasan ini pula biasanya sejumlah brand langsung mencopot tokoh yang tersandung isu pelecehan seksual. Misalnya ketika Lawless mendepak Gofar Hilman setelah tuduhan pelecehan merebak.

Baca juga: Gofar Hilman Dituding Lakukan Pelecehan Seksual dan Berujung Didepak dari Lawless

Sayangnya, seringkali tidak mudah bagi kita untuk melakukan pemboikotan tersebut karena berbagai alasan. Misalnya sulit menolak menonton hasil produksi Harvey Weinstein meski harus diakui filmnya memiliki jalan cerita dan kualitas yang bagus.

Terlebih lagi ia telah memproduksi ratusan film Hollywood sehingga agak sulit untuk melewatkannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com